Kamis 25 Mar 2021 18:53 WIB

Penyebab Kebakaran Matraman Menurut Anies

Kebakaran di Matraman, Jaktim pada Kamis dini hari menewaskan 10 warga.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Suasana kondisi rumah kontrakan usai terbakar di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Kebakaran yang melanda empat rumah kontrakan itu menewaskan 10 orang.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Suasana kondisi rumah kontrakan usai terbakar di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Kebakaran yang melanda empat rumah kontrakan itu menewaskan 10 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 warga menjadi korban meninggal kebakaran menghanguskan empat rumah petak di Jalan Pisangan Baru III RT 03/ RW 06 Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3) dini hari WIB. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, api berasal dari sebuah sepeda motor yang terparkir di gang rumah tersebut.

"Kali ini bukan (karena) listrik dan kompor gas. Kejadian di luar rumah ada sebuah motor yang terbakar yang kemudian menutup gang sempit," kata Anies di lokasi kejadian, Kamis (25/3).

Baca Juga

Kendati demikian, Anies menyebut, penyebab pasti kebakaran akan diselidiki pihak kepolisian. "Apa penyebabnya, pihak kepolisian yang akan mencari tahu," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, gang menuju keempat rumah itu lebarnya sekitar 1,5 meter. Di sisi kiri gang ada tembok rumah yang menjulang setinggi 10 meter. Rumah petak yang terbakar berada di sisi kanan gang.

Akses masuk ke rumah petak itu juga hanya satu. Sebab, gang itu buntu lantaran salah satu ujung gang terhalang oleh sebuah tembok tinggi. Otomatis, saat kebakaran penghuni hanya bisa kabur ke satu arah. Namun jalan satu-satunya itu tertutup pula oleh api yang sudah berkobar.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, mengatakan, ketika kebakaran terjadi pukul 04.20 WIB, penghuni kontrakan paling ujung tak bisa kabur. "Orang yang petakan paling ujung, kebetulan jalannya buntu, jadi tidak bisa menyelamatkan diri. Tapi yang sebelah luar bisa menyelamatkan diri, berarti sumber api dari sana mungkin," kata Anwar di lokasi, Kamis.  

Terpisah, Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, lima rumah kontrakan itu dihuni lima kepala keluarga (KK) atau 15 jiwa. Adapun, 10 korban jiwa berasal dari dua keluarga.  

Sebanyak 10 orang itu tewas karena terlambat menyelamatkan diri. "Mereka tidak keburu menyelamatkan diri. Sebab, sudah terkepung api dan beberapa masih tertidur," kata Gatot.  

Sepuluh korban kebakaran di Matraman itu adalah Sri Mulyani (50 tahun), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam. Semua jenazah sudah dievakuasi ke RSCM, Jakarta Pusat.  

Informasi kebakaran yang menghanguskan empat rumah petak itu sampai ke pihak Pemadam Kebakaran Jakarta Timur pukul 04.50 WIB. Sebanyak 14 unit mobil pemadam langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.  

Api berhasil dipadamkan pukul 05.50 WIB. Kerugian materi akibat peristiwa ini ditaksir Rp 800 juta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement