REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prancis keluar dari mimpi buruk gagal kembali mengamankan kemenangan pada laga Grup D kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa saat menghadapi Bosnia. Prancis mengamankan kemenangan 1-0 lewat gol Antoine Griezmann dalam pertandingan di Sarajevo, Bosnia, Kamis (1/4) dini hari WIB.
Prancis kini mengoleksi tujuh poin dan menempati puncak klasemen Grup D. Les Bleus unggul empat poin dari Ukraina yang menempati posisi kedua. Bosnia yang tak pernah menang dalam 11 pertandingan terakhirnya menduduki urutan keempat dengan mengemas satu poin.
Kapten Hugo Lloris memainkan pertandingan ke-123 untuk Prancis dalam laga ini. Ia bergabung dengan Thierry Henry di tempat kedua dalam daftar pemain yang paling banyak bermain di Les Bleus di belakang Lilian Thuram (142).
Sang Kiper bersinar di menit ke-24 dengan penyelamatan luar biasa untuk menahan percobaan Darko Todorovic saat Bosnia nyaris membuka skor. Ini balasan tuan rumah setelah Kingsley Coman menguji kiper Ibrahim Sehic sebelumnya. Lloris kembali membuat penyelamatan yang mengesankan dari sundulan Anel Ahmedhodzic dua menit kemudian. Penampilannya membuat Prancis tetap tak kebobolan.
Prancis berjuang melawan tim yang bertahan, tetapi akhirnya memecah kebuntuan ketika Griezmann menyundul bola dari umpan silang sempurna Adrien Rabiot.
Griezmann sekarang sendirian di urutan keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Prancis, mengungguli David Trezeguet (34) dan membuntuti peringkat ketiga Michel Platini dengan terpaut enam gol.
Bosnia terpaksa beralih ke strategi yang lebih ofensif tetapi Les Bleus dengan tenang mengendalikan permainan, berharap kecepatan Kylian Mbappe akan melukai lawan mereka saat istirahat.
Mbappe mengalami malam yang mengecewakan, gagal mengancam sepanjang pertandingan. Thomas Lemar, sebaliknya, menampilkan performa impresif, memanfaatkan waktu bermainnya dengan sebaik-baiknya setelah masuk dalam starting XI.
Lloris puas karena tim telah menunjukkan karakter.
"Kami kesulitan dan mereka berbahaya dalam serangan balik dan bola mati, tetapi pola pikirnya sempurna. Kami bermain buruk tapi karakter kami membuat perbedaan. Pola pikir kami hebat," kata Lloris.