Ahad 04 Apr 2021 22:50 WIB

Banjir 1,5 Meter Terjang Ratusan Rumah di Kabupaten Malaka

Masyarakat diminta waspada curah hujan yang masih ekstrim dalam pekan ini.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Ilham Tirta
Banjir Bandang di NTT.
Foto: BNPB
Banjir Bandang di NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Ahad (4/4). Banjir yang disebabkan oleh hujan intensitas tinggi itu terjadi pada pukul 08.00 waktu setempat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, hujan lebat membuat Sungai Benenai meluap. Beberapa daerah pun terkena imbas luapan sungai tersebut.

“Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan,” kata Raditya lewat keterangan tertulis, Ahad (4/4).

Menurut dia, BNPB langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, bersama tim gabungan untuk melakukan evakuasi. Sementara, jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibu kota Kabupaten Malaka terputus.

Beberapa wilayah yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Malaka Tengah yang meliputi Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku. Kemudian, Kecamatan Malaka Barat yang meliputi  Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun.

Selanjutnya, Kecamatan Weliman yang meliputi Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon. Di Kecamatan Wewiku meliputi Desa Halibasar dan Kecamatan Kobalima meliputi Desa Lalekun Barat.

Curah hujan yang tinggi diperkirakan masih akan terjadi pada wilayah Nusa Tenggara Timur. Selain Malaka, Kabupaten Flores Timur juga mengalami banjir bandang yang menimbulkan korban jiwa hingga 41 jiwa.

BNPB, kata dia, telah melakukan komunikasi dengan berbagai BPBD untuk senantiasa waspada akan dampak curah hujan tinggi. “Kalau sifatnya massif, maka tantangannya adalah bagaimana upaya penanganan tersebut. Informasi mengenai kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus selalu dibangun,” jelas Raditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement