Senin 05 Apr 2021 07:55 WIB

Penumpang di Terminal Baranangsiang Bogor Melonjak 26 Persen

Mayoritas penumpang bus AKAP tujuan Wonosobo, Pekalongan, dan Merak.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menunggu penumpang di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bertepatan dengan libur panjang memperingati wafatnya Isa Almasih pada awal April 2021, Terminal Baranangsiang di Kota Bogor, Jawa Barat mengalami lonjakan penumpang. Mayoritas penumpang merupakan pengguna jasa angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana B Pramesti mengatakan, setiap akhir pekan sepanjang Maret, rata-rata setiap hari du Terminal Baranangsiang melayani penumpang sebanyak 230 orang. Sedangkan pada awal April, penumpang yang dilayani di Terminal Baranangsiang mencapai 291 orang setiap hari.

"Terdapat kenaikan penumpang sekitar 26 persen," ujar Polana melalui keterangan tertulisnya di Kota Bogor, Ahad (4/4).

Untuk armada bus yang beroperasi, menurut Polana, ada kenaikan sebesar 58 persen. Bus yang beroperasi rata-rata per-hari sebanyak 29 unit setiap akhir pekan Maret. Sementara awal April,  armada yang beroperasi mengalami peningkatan menjadi 46 unit.

"Wonosobo, Pekalongan, dan Merak menurut menjadi tujuan terbanyak penumpang bus AKAP dari Terminal Baranangsiang Kota Bogor," jelas Polana.

Kepala Terminal Baranangsiang, Moses Lieba Arie menuturkan, meski ada lonjakan penumpang pada libur panjang akhir pekan kemarin, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pusat terkait antisipasi banyaknya warga yang mudik. Terutama menjelang memasuki bulan Ramadhan dan saat arus mudik nanti, petugas belum mendapat arahan.

"Menjelang bulan puasa pelayanan Terminal Baranangsiang masih tetap seperti biasa. Kami masih menunggu petunjuk dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," katanya.

Moses mengatakan, para penumpang yang berangkat dari Terimnal Baranangsiang tidak wajib untuk melaksanakan tes Genose. Hal itu berbeda dengan penumpang kereta, pesawat, dan kapal laut, yang wajib menjalani tes kala bepergian.

"Tidak ada (penggunaan Genose) karena kami (bekerja) berdasarkan petunjuk (Kemenhub)," ujar Moses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement