Selasa 06 Apr 2021 03:36 WIB

Kerugian Bencana di Sukabumi Capai Rp 1,2 Miliar

Di sepanjang Januari-Maret 2021 terjadi 51 kejadian bencana di Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi bencana di Sukabumi.
Foto: dok bpbd sukabumi
Ilustrasi bencana di Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kejadian bencana di Kota Sukabumi dalam trimester pertama 2021 menyebabkan kerugian hingga Rp 1.269.837.500. Kerugian terbesar berasal dari jenis bencana kecelakaan transportasi.

''Di sepanjang Januari-Maret 2021 terjadi 51 kejadian bencana dengan jumlah kerugian Rp 1,2 miliar,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada Republika.co.id, Senin (5/4).

Baca Juga

Dari tujuh kecamatan di Sukabumi yang paling banyak mengalami kerugian di Kecamatan Cikole sebesar Rp 507.000.000. Selanjutnya kata Zulkarnain, Kecamatan Gunungpuyuh Rp 247.187.500, Kecamatan Lembursitu Rp 211.700.000, dan Kecamatan Warudoyong Rp 203.500.000. Berikutnya Kecamatan Cibeureum Rp 37.750.000, Kecamatan Citamiang Rp 36.200.000, dan Kecamatan Baros Rp 26.500.000.

Zulkarnain menerangkan, dari sisi jumlah kerugian terbesar berdasarkan jenis bencana terbesar adalah kecelakaan transportasi Rp 428.000.000. Berikutnya cuaca ekstrem Rp 231.000.000, tanah longsor Rp 229.937.500, banjir Rp 226.400.000, dan kebakaran permukiman Rp 154.500.000.

Di sisi lain, kasus bencana di Kota Sukabumi pada Maret 2021 mengalami kenaikan dibandingkan Januari dan Februari 2021 lalu. Kejadian bencana paling banyak adalah cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir.

''Pada Maret 2021 ini tercatat ada sebanyak 28 kejadian bencana,'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardhani.

Rinciannya cuaca ekstrem sebanyak 10 kejadian, tanah longsor 9 kejadian, banjir 8 kejadian, dan 1 kejadian kecelakaan transportasi.

Menurut Imran, jumlah bencana pada Maret ini meningkat dibandingkan pada Januari sebanyak 15 kejadian dan Februari 8 kejadian. Hal ini dikarenakan faktor cuaca ekstrem dengan tingginya curah hujan yang berdampak pada bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement