Kamis 15 Apr 2021 13:24 WIB

BPBD Minta Masyarakat Jabar Waspadai Cuaca Ekstrem

Siklon tropis berpotensi menerjang Jawa Barat pada 17-19 April 2021.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan siklon tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). BMKG menghimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana meteorologi berupa peningkatan curah hujan, angin puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak siklon tropis Seroja di Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Timor. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan siklon tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). BMKG menghimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana meteorologi berupa peningkatan curah hujan, angin puting beliung dan gelombang tinggi sebagai dampak siklon tropis Seroja di Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Timor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat meminta pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan meminta agar BPBD kota/kabupaten dan seluruh warga selalu waspada akan adanya cuaca ekstrem dengan berbagai dampak lanjutannya.

Dikutip dari akun instagram BPBD Jabar, BMKG sebagai Tropycan Cylcone Warning Centre telah mendeteksi adanya bibit Siklon Tropis 94W di Samudra Pasifik dari Timur Laut Papua. Siklon itu berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam sepekan kedepan.

Bibit siklon tropis ini dapat memengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua, serta beberapa daerah lainnya di Indonesia. "Berdasarkan model prakiraan cuaca, Provinsi Jawa Barat berpotensi terdampak siklon tropis 94W pada tanggal 17-19 April 2021. Dengan potensi hujan lebat, angin kencang, kilat petir, dan banjir," ujar Dani kepada wartawan, Kamis (15/4).

Menurut Dani, seluruh wilayah termasuk Jawa Barat diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dengan BMKG dan memonitor perkembangan potensi bibit siklon tropis 94W tersebut. Masyarakat juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Misalnya, puting beliung, hujan lebat disertai petir, hujan es, dan sebagainya.

"Tentunya harus berhati-hati dengan dampak yang ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalanan licin," katanya.

Menurutnya, pihak terkait, termasuk BPBD kabupaten/kota diminta bersiap melakukan evakuasi warga yang tinggal di daerah berisiko bencana tinggi dan mengaktifkan tim siaga bencana. Warga juga diminta terus memantau potensi bencana di tempat tinggalnya dengan mendownload aplikasi inaRISK yang dapat memberikan informasi peringatan dini pada daerah berpotensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement