REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jabar menyiapkan sejumlah solusi terkait dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jabar yang mengalami penurunan.
Saat ini,IPP Jabar menempati urutan 20 dari 34 provinsi di Indonesia. "Kami meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat segera mempersiapkan program-program sebagai solusi untuk meningkatkan IPP," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru'yatdi Bandung, Kamis (15/4).
Data tentang turunnya IPP Jabar tersebut, kata dia, diketahui seusai pihaknya dan Pansus I DPRD Jabar melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VIIKota Cimahi. Achmad Ru'yat menilai salah satu penyumbang terbesar pengangguran di Jabar berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Ia mengatakan hal tersebut menjadi catatan penting dalam penyelesaian permasalahan pengangguran di Jawa Barat.
"Mohon ini jadi perhatian, agar SMK ini dikoneksikan dengan dunia kerja dan dunia industri. Saat ini IPP Jabar berada di urutan ke-20 dari 34 provinsi, kami ingin IPP itu minimal berada di 10 besar," kata dia. Politikus Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini berharap, saran tersebut dapat menjadi catatan penting dan bahan dasar untuk diimplementasikan ke dalam program Dinas Pendidikan.