Kamis 22 Apr 2021 09:28 WIB

Drop Vaksin dari Pusat Masih Ditunggu di Bogor

Pemkot Bogor belum mendapat jatah vaksin lagi untuk Kota Bogor dari pemerintah pusat.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau jalannya vaksinasi terhadap pedagang pasar di Pasar Kebon Kembang blok F, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (ilustrasi)
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau jalannya vaksinasi terhadap pedagang pasar di Pasar Kebon Kembang blok F, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Program pencanangan vaksinasi di Kota Bogor terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, termasuk untuk sasaran lansia. Namun, Pemkot Bogor belum mendapat jatah vaksin lagi untuk Kota Bogor dari pemerintah pusat.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, Pemkot Bogor belum mendapat sinyal dari pemerintah pusat kapan stok vaksin kembali diberikan. "Belum ada info, karena sekarang pun pusat mengurangi pemberian vaksin per hari karena stoknya terbatas," ujar Bima Arya, Rabu (21/4).

Baca Juga

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, vaksinasi kategori lansia di Kota Bogor baru diberikan kepada 28.817 dari sasaran 95.371 orang. Artinya, sudah 30 persen dari target sasaran yang telah divaksin.

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, memaparkan, dari target 95.371 orang itu, untuk lansia dengan suntikan dosis pertama sudah diberikan kepada 28.817 orang atau 30,22 persen. Sementara suntikan kedua baru 9.363 orang atau 9,82 persen.

Retno mengakui, masih rendahnya angka vaksinasi sasaran lansia, menurut Retno dikarenakan baru dimulai satu bulan yang lalu. Pasalnya, kebijakan pusat awalnya lansia diprioritaskan hanya di ibu kota provinsi.

"Vaksinasi tahap dua Februari, awalnya hanya bagi kategori pekerja publik. Lansia prioritas di Ibu Kota Provinsi. Maret ada perubahan dari pusat, bahwa kota atau kabupaten harus melakukan vaksinasi lansia. Jadi kita terlambat satu bulan. Sekarang prioritasnya lansia dan pendidik, pelayan publik di-pending dulu," jelas Retno.

Untuk memperoleh target yang telah ditetapkan, terutama sasaran lansia yang masih rendah perlu sosialisasi yang masif tentang vaksinasi, keamanan dan manfaatnya. Retno menyebutkan, Dinkes Kota Bogor masih menemukan masih ada lansia, khususnya di daerah pinggiran enggan divaksin.

Tak hanya itu sambung Retno, perlunya penggerakan sasaran oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemimpin wilayah, mulai camat, lurah, RW dan RT, termasuk juga aparat wilayah, babinsa dan bhabinkamtibmas serta RW Siaga mendata dan menggerakkan sasaran. "Kami menghimbau kepada warga jangan ragu untuk divaksin Covid-19. Mari sukseskan vaksinasi nasional," ujarnya

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement