Senin 26 Apr 2021 15:12 WIB

Pemkab Bogor Buktikan Serius Tangani Penyebab Banjir

Beberapa waduk yang dibangun sebagai penampung hujan dan sumber air saat kemarau.

Sejumlah warga menikmati keindahan Danau Ecology Park (Ecopark) yang berada di kawasan Cibinong Science Center (CSC) atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020). Danau Ecopak LIPI kembali dibuka untuk umum setelah ditutup karena adanya penataan kawasan Kebun Raya Cibinong.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Sejumlah warga menikmati keindahan Danau Ecology Park (Ecopark) yang berada di kawasan Cibinong Science Center (CSC) atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020). Danau Ecopak LIPI kembali dibuka untuk umum setelah ditutup karena adanya penataan kawasan Kebun Raya Cibinong.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Bogor, Jawa Barat membuktikan keseriusan menangani tudingan daerah setempat sebagai penyebab potensi banjir wilayah sekitarnya, melalui pembangunan sejumlah waduk.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan daerah setempat kerap disalahkan saat musim hujan yang kemudian mengakibatkan banjir di kawasan hilir, seperti DKI Jakarta.

"Kami juga sudah kerja sama dan komunikasi dengan daerah tetangga, seperti Bekasi, Jakarta, dan Depok untuk berkolaborasi menangani kawasan hulu di Kabupaten Bogor," kata Ade.

Ia mengaku rela kehilangan area persawahan demi mengurangi potensi banjir di DKI Jakarta dengan membangun sejumlah waduk. "Meskipun harus mengorbankan beberapa lahan sawah, seperti di Cibeet dan Cijurey, tapi untuk kepentingan bersama, maka harus ada yang dikorbankan sawahnya meski memiliki potensi bagus," ujar dia.

Dia menyebut beberapa waduk yang tengah dibangun di Kabupaten Bogor, yaitu Waduk Sukamahi dan Cipayung di Megamendung, Waduk Cibeet di Kecamatan Cariu, Waduk Cijurey di Kecamatan Tanjungsari, dan Waduk Narogong di Kecamatan Citeureup.

Ia mengatakan demi pembangunan waduk-waduk itu, akan ada beberapa area sawah beralih fungsi. Ia menyatakan waduk itu akan efektif sebagai penampung air kala hujan dan menjadi sumber air untuk sawah-sawah di sekitarnya saat musim kemarau.

Ia mengaku jengah karena Kabupaten Bogor kerap dituding sebagai biang keladi banjir. Ia mengakui bahwa Bogor berada di hulu yang aliran sungainya langsung menuju Jakarta. Oleh karena itu, ia selalu berupaya melakukan konservasi di daerah aliran sungai (DAS).

"Kabupaten Bogor memiliki sembilan aliran sungai. Cisadani dan Ciliwung itu langsung mengalir ke Jakarta. Ada juga yang lintasan seperti Sungai Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Ciaruten, Cibeet. Ini juga sering dituding jadi biang banjir. Makanya ayo sama-sama kita perbaiki kawasan hulu. Jangan kami terus disalahkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement