Selasa 27 Apr 2021 17:47 WIB

Pemkot Tasik Persiapkan Proses Pembebasan Lahan Jalan Tol

Progres pembangunan jalan tol masih dalam tahapan persiapan pembebasan lahan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Foto udara kendaraan yang melintas di Jalan Tol Purbaleunyi di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Kementerian PUPR menggandeng sebuah perusahaan asal Hungaria untuk mengembangkan sistem jalan tol tanpa gerbang yang nantinya transaksi tol di Indonesia akan menggunakan sistem tanpa sentuh dan ditargetkan akan terselenggara pada 2022 mendatang.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara kendaraan yang melintas di Jalan Tol Purbaleunyi di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Kementerian PUPR menggandeng sebuah perusahaan asal Hungaria untuk mengembangkan sistem jalan tol tanpa gerbang yang nantinya transaksi tol di Indonesia akan menggunakan sistem tanpa sentuh dan ditargetkan akan terselenggara pada 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Proyek pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap yang akan melalui Kota Tasikmalaya terus digarap. Saat ini, progres pembangunan jalan tol itu masih dalam tahapan persiapan pembebasan lahan.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek jalan tol Gedebage-Calacap akan segera melakukan sosialisasi kepada para pemilik lahan. Namun, saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi pemilik lahan yang akan terdampak pembangunan jalan tol itu.

"Sekarang sedang diidentifikasi pemilik lahan yang tanahnya dilalui tol. Kalau sudah jelas siapa saja pemiliknya, baru akan dilakukan sosialisasi. Itu kan bagian dari proses pembebasan lahan," kata dia, Selasa (27/4).

Ivan ingin pembangunan jalan tol itu dapat dilakukan sesuai target, yaitu dapat beroperasi pada 2024 untuk segmen pertama (Gedebage-Tasikmalaya). Menurut dia, salah satu kunci agar pembangunan jalan tol dapat berjalan sesuai terget adalah pembebasan lahan berjalan lancar.

Ia menyebutkan, jalan tol itu akan melewati empat kecamatan di Kota Tasikmalaya, yaiti Mangkubumi, Kawalu, Tamansari, dan Cibeureum. Namun, ia belum mengetahui secara pasti luas lahan yang akan terdampak.

"Tapi kita sedang merevisi RTRW. Kita akan optimalkan potensi keberadaan jalan tol. Kita berharap akan muncul kawasan untuk investasi atau industri, yang tidak jauh dari exit tol," kata dia.

Ivan yakin, keberadaan tol di Kota Tasikmalaya nantinya akan mengundang industri besar datang ke daerah itu. Dengan begitu, keberadaan tol akan memberi dampak positif untuk meningkatkan perekonomian warga.

"Kita yakin akan ada industri besar yang bisa menyerap banyak pekerja nantinya. Sebab UMK kita masih rendah. Kalau sudab ada tol, transportasi tidak akan terkendala lagi," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement