Kamis 29 Apr 2021 13:20 WIB

Puasa dan Pandemi Buat Stok Darah PMI Kota Bekasi Menipis

PMI Kota Bekasi membuka layanan di beberapa titik seperti di Alun Alun Kota Bekasi.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas PMI (Palang Merah Indonesia) mencatat data warga yang mendonorkan darahnya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/1/2021). Menurut petugas pada awal tahun 2021 PMI Bekasi kekurangan stok kantong darah hingga 40 persen meski dalam sehari rata-rata terdapat 100-150 pendonor darah.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas PMI (Palang Merah Indonesia) mencatat data warga yang mendonorkan darahnya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/1/2021). Menurut petugas pada awal tahun 2021 PMI Bekasi kekurangan stok kantong darah hingga 40 persen meski dalam sehari rata-rata terdapat 100-150 pendonor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi menipis selama pandemi Covid-19. Kondisi ini diperparah lantaran sejak memasuki bulan Ramadan, jumlah pendonor juga berkurang.

“Untuk bukan Ramadan memang seperti tahun-tahun sebelumnya, apa lagi sekarang pandemi Covid-19 malah stok darah semakin menipis pada saat bulan Ramadan,” kata Bagian Pelayanan Donor Darah UTD PMI Kota Bekasi, dr Amri.

Dia menerangkan, kondisi stok darah yang menipis ini, tak sebanding dengan permintaan yang ada saat bulan Ramadan. Permintaan, kata dr Amri, banyak datang dari rumah sakit di Kota Bekasi.

“Permintaan sangat tinggi dari beberapa rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. Cuma, yang lakukan donor darah sangat sedikit padahal permintaan donor darah sangat banyak,” jelas dia.

Dalam mengantisipasi langkanya stok darah ini, pihak PMI Kota Bekasi melakukan beragam cara. Di antaranya membuka layanan di gedung pusat PMI Kota Bekasi, alun-alun dan juga di galeri Metropolitan Bekasi.

“Di sana itu kita edukasi, donor darah bulan puasa itu aman-aman saja dan tidak membatalkan puasa,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement