Rabu 19 May 2021 10:55 WIB

ITB Persiapkan Kuliah Tatap Muka dengan Prokes Ketat

Mahasiswa ITB saat ini sudah dilibatkan dalam tahap persiapan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menjalankan kegiatan akademik secara luring. Kegiatan kuliah tatap muka ini rencananya pada semester pertama Tahun Akademik 2021/2022.

“Kondisi pandemi belum berakhir, protokol kesehatan akan menjadi fokus perhatian dalam pelaksanaan kegiatan akademik luring ini,” ujar Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto di Bandung, Selasa (18/5).

Baca Juga

Menurutnya, ITB secara sistematis dan penuh kehati-hatian melakukan berbagai upaya dalam mempersiapkan kegiatan akademik secara luring mulai semester mendatang. Persiapan melibatkan seluruh sivitas akademika ITB dari tahap persiapan untuk membangun tingkat kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.

“Mahasiswa saat ini sudah dilibatkan dalam tahap persiapan. Perwakilan dari setiap himpunan program studi mahasiswa sudah ikut dalam rapat-rapat persiapan. Edukasi terus menerus kepada mahasiswa dan seluruh sivitas akademika akan menjadi kunci keberhasilan dan keselamatan pelaksanaan kegiatan luring di ITB,” kata dia.

Sebelumnya, kata dia, ITB telah menjalankan kegiatan akademik secara terbatas sebagai fase uji coba. Kegiatan akademik terbatas itu yakni aktivitas penelitian pascasarjana, penelitian tugas akhir, kuliah lapangan di ITB kampus Jatinagor, kuliah bauran pascasarjana di ITB kampus Jatinangor dan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.  

Arief mengatakan, pihak ITB sedang mengolah data mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester pertama tahun akademik 2021/2022 mendatang. Diharapkan, pada awal Juni sudah dapat diumumkan kepada mahasiswa sehingga cukup waktu untuk mempersiapkan diri.  

“Penjadwalan akan diatur agar tidak terjadi penumpukan jumlah mahasiswa dalam satu waktu. Seluruh Fakultas akan terlibat dalam pengaturan jadwal,” papar Dr Arief.

Kegiatan akademik luring, menurut Dr Arief akan difokuskan pada aktivitas yang membutuhkan pembelajaran langsung seperti praktikum, workshop, studio, kuliah lapangan dan tugas besar. “Protokol karantina mandiri 14 hari, atau test covid-19 akan menjadi syarat keikutsertaan mahasiswa,” katanya.

Protokol kesehatan yang ketat juga, kata dia, akan secara konsisten diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan akademik luring.  “Seluruh fasilitas ITB akan dapat digunakan,  termasuk penyediaan asrama, dan tetap dengan prokes yang ketat,” kata Dr. Arief.

Tim satgas COVID-19 yang dibentuk di tiap fakultas akan menjadi tulang punggung pengawasan pelaksanaan. Selain itu,  ITB juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kota dan provinsi, agar kondisi kota Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya tetap terjaga dalam kondisi yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement