Rabu 19 May 2021 15:54 WIB

Alat Rapid Tes di Posko Random Mudik Jumlahnya Kurang

Test Random tersebut yang merupakan upaya untuk menurunkan angka penyebaran covid 19

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19, posko random untuk melakukan Rapid Test bagi para pemudik yang lolos dari penyekatan larangan mudik pada arus balik saat ini harus diperketat.
Foto: istimewa
Untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19, posko random untuk melakukan Rapid Test bagi para pemudik yang lolos dari penyekatan larangan mudik pada arus balik saat ini harus diperketat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19, posko random untuk melakukan Rapid Test bagi para pemudik yang lolos dari penyekatan larangan mudik pada arus balik saat ini harus diperketat.

Untuk memastikan hal tersebut, Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau langsung lokasi Posko Random Rapid Test arus balik di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Anggota Komisi IV Daddy Rohanady, posko Padalarang merupakan salah satu spot random rapid test yang dilakukan kepada para pemudik sebelum melanjutkan perjalanan arus balik mudik Lebaran Tahun 2021.

"Jadi kami melakukan kunjungan on the spot ada sekitar 35 titik yang dilakukan penyekatan yang dilakukan kawan-kawan kepolisian, bekerja sama dengan dinas perhubungan dan dibantu tenaga medisnya dari puskesmas setempat," ujar Daddy usai melakukan peninjauan di Posko Random Rapid Test Arus Balik, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Rabu, (19/5).

Daddy mengatakan, evaluasi dari hasil pemantauan pihaknya, jika selama penyekatan arus mudik dan balik untuk Lebaran 2021 terdapat beberapa kekurangan, yaitu salah satunya adalah peralatan test antigen yang masih kurang dari ideal. Karena, hanya disediakan 50 pax test antigen yang berasal 25 pax dari pihak satgas covid dan 25 pax dari kepolisian untuk setiap pos yang tesebar di Kabupaten dan Kota. 

"Yang jadi masalah adalah jumlah peralatan dari test antigen itu sendiri masih jauh dari memadai, untuk 1 post yaitu 25 dari satgas dan 25 dari kepolisian , praktis hanya 50 dan merupakan angka yang masih jauh dari cukup," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV lainnya, Viman Alfarizi menanggapi penyekatan yang dilakukan. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu usaha dari pemerintah untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Efektif atau tidaknya dapat terlihat dari hasil Test Random tersebut yang merupakan upaya untuk menurunkan angka penyebaran covid 19. 

"Ini merupakan salah satu usaha dan cara untuk menurunkan penyebaran angka covid di jawa barat dan saya rasa di beberapa tempat di jawa barat sudah dilakukan sangat baik, bukan hanya dari penyekatannya tapi sudah disediakan juga tes antigen," kata Viman.

Rombongan Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat juga didampingi langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan, Hery Antasari. Dalam tinjaun tersebut  langsung mengevaluasi kondisi anggota di lapangan serta dapat langsung mengevaluasi kekurangan yang terjadi di posko tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement