Ahad 30 May 2021 23:48 WIB

ASN Bunuh Diri karena Cemburu

Polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham Tirta
Gantung diri (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang Aparatur Negeri Sipil (ASN), SM (45 tahun) mengahiri hidupnya karena cemburu kepada istrinya. Warga Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok itu ditemukan gantung diri di dalam rumahnya.

"Motifnya diduga karena cekcok keluarga, cembur dengan istrinya," ujar Kapolsek Beji, Kompol Agus Khaeron di Mapolsek Beji, Kota Depok, Ahad (30/5).

Jasad SM, pertama kali diketahui oleh rekanya bernama Rizki, yang hendak berkunjung ke rumah korban. Saat itu, saksi menanyakan kepada istri korban, apakah korban semalam pulang. Menurut istrinya, korban pulang jam 11 malam.

"Lalu atas permintaan istri korban, saksi mengecek korban di lantai dua rumahnya, dan terkejut melihat korban sudah tergantung kaku di seutas tali," jelas Agus.

Menurut Agus, setelah melihat jasad korban, saksi langsung berteriak dan memanggil seluruh anggota keluarga korban yang ada di rumah untuk membantu mengevakuasi korban. "Jenazah diturunkan oleh empat orang yang merupakan keluarga korban," terangnya.

Hasil investigasi polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasaan fisik yang mengarah pada pembunuhan. "Mmurni lantaran bunuh diri. Ini terlihat karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, serta diperkuat dengan petunjuk dan saksi di lokasi kejadian perkara," tuturnya.

Agus menambahkan, berdasarkan informasi yang diterima dari beberapa saksi di lokasi, korban sempat bermasalah dengan istrinya. Selain itu, korban juga sempat mengirim pesan singkat pada anaknya yang pada intinya korban ingin menyampaikan permintaan maaf.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi pada jasad korban dan memilih untuk segera dimakamkan. "Pihak keluarga menerima kematian korban dengan ikhlas," kata Agus.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement