Senin 31 May 2021 16:45 WIB

Oded Klaim 100 Persen Guru Bandung Divaksinasi Dosis Pertama

Vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 92 persen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah guru menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 di SMPN 2 Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/5/2021). Pemerintah Kota Bandung menargetkan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh guru dan tenaga pendidik di Kota Bandung akan rampung pada akhir Mei 2021 guna mengejar target untuk pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Sejumlah guru menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 di SMPN 2 Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/5/2021). Pemerintah Kota Bandung menargetkan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh guru dan tenaga pendidik di Kota Bandung akan rampung pada akhir Mei 2021 guna mengejar target untuk pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG- Pendidik atau guru dan tenaga kependidikan yang divaksin dosis pertama di Kota Bandung sudah mencapai 100 persen sedangkan dosis kedua sudah mencapai 92 persen. 3.523 sekolah tingkat TK hingga SMA akan diverifikasi kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang.

"Kita laksanakan vaksinasi sumber daya manusia pendidikan. Ada guru, ada tenaga administrasi, satpam, alhamdulillah sudah 100 persen dilaksanakan," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan di Bandung, Senin (31/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, vaksinasi 100 persen untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua mencapai 92 persen. Pihaknya juga akan melakukan verifikasi terhadap sekolah-sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"100 persen dosis pertama ada 36.526 sementara dosis kedua baru 33.342. Insyallah yang belum sisanya di puskesmas," katanya.

Ia mengatakan, jumlah siswa di dalam satu ruangan kelas hanya diperbolehkan mencapai 30 persen. Oded melanjutkan, jumlah TK hingga SMA di Kota Bandung mencapai 3.523 unit yang akan disurvei dan diverifikasi terhadap kesiapan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Dari jumlah tersebut, jumlah sekolah yang siap bisa jadi hanya sedikit.

"Bisa jadi lebih sedikit, ada yang lolos atau tidak. Yang belum lolos bisa mempersiapkan diri," katanya.

Ia menambahkan, saat ini level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Bandung masih terkendali atau oranye. Pihaknya terus berupaya melakukan pengetesan dan sosialisasi disiplin protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Level oranye, alhamdulillah terkendali walaupun dari sisi hunian yang bergejala cukup naik banyak tapi alhamdulillah yang sembuh banyak makanya terkendali," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement