Selasa 08 Jun 2021 16:56 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Jabar Diklaim Semakin Membaik

Pertumbuhan ekonomi Jabar masih minus 0,18 persen, namun lebih baik dari awal pandemi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pekerja melakukan proses menjahit di sebuah UMKM konveksi di Curug, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/6). Dalam rangka mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah akan memberi dukungan stimulus bagi UMKM hingga Rp191,3 Triliun triliun dan ditujukan untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah pekerja melakukan proses menjahit di sebuah UMKM konveksi di Curug, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/6). Dalam rangka mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah akan memberi dukungan stimulus bagi UMKM hingga Rp191,3 Triliun triliun dan ditujukan untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengklaim pertumbuhan ekonomi di level provinsi mulai membaik. Diyakini, ke depan pertumbuhan ekonomi di Jabar akan terus membaik setelah terdampak pandemi Covid-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi di daerahnya memang masih di angka minus 0,18 persen. Namun, kondisi itu telah lebih baik dibandingkan pada awal masa pandemi yang mencapai minus 4 persen. "Saya kita bulan-bulan ini sudah bisa di atas 0 persen," kata dia di Tasikmalaya, Selasa (8/6).

Selain pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, Emil sapaan Ridwan Kamil menambahkan, tingkat pengangguran di Jabar juga mengecil. Ia menyebutkan, pada masa sebelum pandemi, terdapat 8,7 persen warga Jabar yang menganggur. Angka itu bertambah menjadi 10 persen pada tahun lalu."Sekarang, laporan terakhir dua pekan lalu, sudah di angka 8 persen lagi," kata dia.

Ia mengklaim, kondisi ekonomi Jabar terus membaik usai diterpa pandemi. Namun, ia mengakui, kondisi ekonomi masih belum senormal saat sebelum pandemi. 

Kendati demikian, Emil optimistis, para investor akan lebih banyak ke Jabar ketika pandemi berakhir. Sebab, ia menilai, infrastukrtur dan sumber daya manusia (SDM) di Jabar sudah mumpuni untuk menarik para investor.  "Selama 2020, Jabar adalah provinsi terbaik dalam pencapaian investasi. Alhamdulillah," kata dia.

Emil mengaku selalu bertanya alasan para inverstor untuk berinvestasi di Jabar. Menurut para investor, lanjut dia, infrastruktur di Jabar relatif lebih baik dibanding daerah lain. 

Selain itu, tingkat produktivitas SDM di Jabar itu skornya tertinggi di Indonesia. "Jadi setara dengan skor SDM di Vietnam, yang dianggap paling produktif di ASEAN. Jadi ada yang pindah ke provinsi lain, akhirnya balik lagi. Mereka awalnya pindah karena upah murah, tapi ternyata produktivitas menurun," kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement