Selasa 08 Jun 2021 17:36 WIB

Kawasan Pelabuhan Cirebon Segera Ditata Jadi Wisata Sejarah

Terdapat sejumlah bangunan tua yang masih berdiri kokoh di sekitar Pelabuhan Cirebon.

Aktivitas di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Aktivitas di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon, PT Pelindo II bersama Pemkot Cirebon, Jawa Barat, segeramenata sebagian kawasan pelabuhan menjadi destinasi wisata sejarah atau heritage, untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan.

"Sudah ada pembicaraan lebih lanjut untuk pengembangan heritagedi Pelabuhan Cirebon," kata Kepala KSOP Kelas II Cirebon Wismantono.

Menurut dia, lokasi pengembangan wisata sejarah itu akan dilakukan di sepanjang Jalan Ambon kawasan Pelabuhan Cirebon, mengingat di kawasan tersebut terdapat sejumlah bangunan tua yang masih berdiri kokoh.

Bahkan, lanjut dia, sebagian bangunan bersejarah yang berada di kawasan itu masih dimanfaatkan untuk gudang dan kantor. Untuk itu, rencananya,akan disiapkan berbagai fasilitas di kawasan heritage di pelabuhan seperti kuliner khas Cirebon, hotel, wisata belanja dan lainnya.

"Kawasan ini merupakan area khusus, dalam artian tak bersinggungan langsung dengan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Cirebon. Untuk itu, kita dukung di regulasi dan administrasi," kata Wismantono.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan rencana pengembangan kawasan sejarahdi pelabuhan akan menunjang pariwisata Kota Cirebon.

"Selama tidak mengganggu kegiatan di pelabuhan, saya tentu bersyukur untuk rencana pengembangan heritage," katanya.

General Manager PT Pelindo Cabang Cirebon Abdul Wahab juga menambahkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) disesuaikan dengan keinginan pasar. Selain itu, pengembangan kawasan wisata ikutmenjadi rencana pemanfaatan pelabuhan.

"Pelabuhan punya RIP, di dalamnya ada rencana pengembangan heritage. Kita akan padukan dengan program pemkot. Karena pemkot juga punya kawasan heritage," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement