Kamis 10 Jun 2021 17:59 WIB

Kiprah Pramuka di Masa Pandemi Covid-19

Jumlah anggota Pramuka se-Indonesia mencapai 21 juta orang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kiprah Pramuka di Masa Pandemi Covid-19
Foto: republika
Kiprah Pramuka di Masa Pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Pramuka terus memberikan kontribusi kepada masyarakat meski di tengah pandemi Covid-19. Pramuka pun tetap berperan membantu dalam penanggulangan bencana.

Ketua Harian Kwarda Jawa Barat, Deni Nurdyana Hadimin, menyebutkan, jumlah anggota Pramuka se-Indonesia mencapai 21 juta orang. Jumlah itu merupakan terbesar di seluruh dunia. Dari 21 juta anggota itu, sebanyak 8 juta di antaranya berada di Jawa Barat.

‘’Di masa pandemi, anggota Pramuka tetap hidup dan bergerak, sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan dan dinamika sosial. Pramuka tidak bisa dipisahkan dari masyarakat,’’ kata Deni, saat menjadi pembicara dalam Live Online Talkshow di Youtube Republika Official, dengan judul Pramuka Cegah Covid-19, Kamis (10/6).

Deni mengungkapkan, dalam menjalankan perannya, ada tiga kunci Pramuka yang harus ditanamkan. Yakni, memiliki daya juang, daya guna/manfaat serta empati, simpati dan solidaritas sosial yang tinggi.

‘’Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) selalu menitipkan ke Pramuka, apa manfaat kehadiran Pramuka di tengah masyarakat. Jadi daya ungkitnya adalah daya manfaatnya. Pramuka di Jawa Barat selalu berprinsip, orang yang paling baik adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain,’’ tegas Deni.

Deni menyebutkan, peran Pramuka dalam penanganan Covid-19 di antaranya dengan melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat. Dalam kegiatan itu, Kwarda Jabar mengirimkan alatnya masing-masing kwarcab.

Menurut Deni, Kwarcab di masing-masing kabupaten/kota juga membeli desinfektan secara swadana. Mereka melakukan penyemprotan di fasilitas umum, tempat ibadah, perkantoran maupun rumah yang ada pasien Covid-19.

‘’Semua kita lakukan secara sukarela, 100 persen gratis,’’ tukas Deni.

Selain itu, lanjut Deni, Pramuka juga menyalurkan bantuan sembako kepada duafa, pembina Pramuka non ASN dan masyarakat terdampak Covid-19. Dalam hal ini, Pramuka bermitra dengan berbagai pihak seperti pemda dan BNPB.

‘’Kita membantu mendistribusikan titipan/amanah sembako kepada yang berhak menerimanya di 27 kwarcab kota/kabupaten se-Jawa Barat,’’ terang Deni.

Selama Ramadhan kemarin, Pramuka juga mendistribusikan makanan buka puasa kepada masyarakat. Bersama program Buka Bersama On The Screen, hampir 600 ribu boks nasi yang terkumpul di seluruh Jawa Barat, yang didistribusikan di kota/kabupaten seluruh Jawa Barat oleh Pramuka dan relawan Jabar Bergerak.

‘’Kita (Pramuka) tidak punya uang tapi kita punya jaringan, akses, agnia yang kita fasilitasi. Dan selalu kita sampaikan ini adalah titipan dari mereka yang ingin meringankan beban kita,’’ tutur Deni.

Tak hanya itu, lanjut Deni, Pramuka juga membantu tugas Satgas Covid-19 dalam pengamanan di perbatasan akses masuk kota/kabupaten. Selain itu, Pramuka juga aktif melakukan pembagian masker dan sosialisasi protokol kesehatan.

"Pramuka bisa lebih diterima masyarakat, lebih enjoy kalau dengan Pramuka,’’ cetus Deni.

Deni mengungkapkan, Pramuka pun berperan sebagai duta perubahan perilaku. Di antaranya melakukan sosialisasi kebiasaan baru seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) serta bekerja sama dengan Satgas Covid-19.

Deni menambahkan, peran lain Pramuka Peduli di masa new normal di antaranya, Pramuka menjadi duta dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pramuka juga bisa menjadi pelopor dalam menumbuhkan kembali sektor perdagangan, pertanian, sosial dan budaya di lingkungan sekitarnya. Selain itu, Pramuka menjadi duta ketahanan pangan.

‘’Pramuka tetap menjadi generasi yang tangguh dan hebat meski banyak penyesuaian dalam masa new normal,’’ ungkap Deni.

Selain berperan dalam penanganan pandemi Covid-19, Pramuka juga sudah ada kesepahaman dengan BNPB dimana Pramuka terlibat dalam penanggulangan bencana, baik pra bencana, masa tanggap darurat dan pasca bencana. Kerja sama itu bahkan sudah dilakukan sejak sebelum ada pandemi Covid-19.

‘’Saat ada bencana, Pramuka langsung turun tangan,’’ ujar Deni.

Sementara itu, Wapemred Republika, Nur Hasan Murtiaji, dalam acara itu, mengungkapkan, kegiatan talk show kali ini menjadi bagian dari salah satu upaya penanganan Covid-19. Pasalnya, penanganan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata.

‘’Ini tema menarik karena Pramuka ini cabangnya dari pusat sampai daerah yang terpencil. Kalau ini kita sinergikan, akan memberi sumbangsih dalam pencegahan Covid-19 sampai tingkat yang paling kecil,’’ tandas Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement