REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyatakan hingga saat ini belum ditemukan adanyan Covid-19 varian baru di daerah itu. Meski kasus Covid-19 Kabupaten Garut melonjak usai Lebaran, adanyanya varian baru di daerah itu baru sebatas kemungkinan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum melakukan pengecekan varian baru. Sebab, untuk mengecek adanya varian baru, sampel harus dibawa ke laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.
"Mungkin saja ada, harus diperiksa dulu. Sementara pemeriksaan varian itu hasilnya lama," kata dia, Kamis (17/6).
Ia mengatakan, pernah ada satu kasus dugaan warga Garut terpapar Covid-19 barian B117 setelah pulang dari Arab Saudi. Namun, setelah diperiksa, hasilnya dipastikan bukan varian baru.
Sementara itu, di Kota Tasikmalaya juga belum ditemukan adanya varian baru Covid-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, hingga saat ini belum dilakukan pengecekan varian baru di Kota Tasikmalaya.
"Belum periksa varian baru, karena ada mekanisme yang harus ditempuh. Karena harus ambil darah pasien dulu, jadi bukan sebatas tes swab saja," kata dia.
Meski Covid-19 varian baru belum terdeteksi di Kota Tasikmalaya, Asep mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab, pada dasarnya seluruh varian Covid-19 itu berbahaya.