Jumat 18 Jun 2021 21:38 WIB

Penyekatan akan Dilakukan di Pusat Keramaian Kota Tasik

Wali Kota tak ingin lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kota Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Suasana di pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa Kota Tasikmalaya, Jumat (7/5).
Foto: Bayu Adji P
Suasana di pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa Kota Tasikmalaya, Jumat (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berencana melakukan penyekatan di sejumlah titik pusat keramaian. Penyekatan itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan secara nasional. Ia tak ingin lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kota Tasikmalaya. Karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya berencana melakukan penyekatan di pusat keramaian.

Baca Juga

"Tadi memang ada wacana akan ada pembatasan, tapi tidak secara menyeluruh. Hanya akan penyekatan di tempat-tempat keramaian untuk menghindari kerumunan," kata Yusuf, Jumat (18/6).

Ia belum bisa memastikan titik mana saja yang akan dilakukan penyekatan. Namun, rencananya penyekatan akan dilakukan di Jalan KHZ Mustofa, yang notabene merupakan pusat pertokoan di Kota Tasikmalaya.

Nantinya, akses ke Jalan KHZ Mustofa akan ditutup pada pukul 18.00-06.00 WIB pada hari kerja. Sementara ketika akhir pekan, penutupan akan dilakukan pada pukul 16.00-06.00 WIB. Sebab, ketika akhir pekan banyak orang dari luar daerah yang datang ke Kota Tasikmalaya.

"Ini sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus di Tasikmalaya. Kita harap kasus Covid-19 di Tasikmalaya bisa menurun," ujar dia.

Yusuf ingin, penyekatan di pusat keramaian di Kota Tasikmalaya dapat secepatnya dilakukam. Ia berharap, aturan itu sudah dapat berlaku pada Sabtu (19/6).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Jumat, total kasus positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 7.616 kasus. Angka tersebut bertambah 71 kasus dari sehari sebelumnya. Dari total kasus itu, sebanyak 6.833 orang telah dinyatakan sembuh, 617 orang masih dalam masa isolasi, dan 166 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement