Senin 21 Jun 2021 13:45 WIB

Waspada! Emil Ingatkan Virus Delta Sudah Masuk ke Jabar

Virus ini, sudah ditemukan di Karawang dan Depok.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Warga keluar dari kawasan wisata Cicalengka Dream Land yang ditutup di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/6/2021). Setelah Jawa Barat dinyatakan siaga satu COVID-19 oleh Gubernur Ridwan Kamil, pemerintah Kabupaten Bandung menutup semua destinasi wisata di Kabupaten Bandung hingga 21 Juni mendatang guna mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warga keluar dari kawasan wisata Cicalengka Dream Land yang ditutup di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/6/2021). Setelah Jawa Barat dinyatakan siaga satu COVID-19 oleh Gubernur Ridwan Kamil, pemerintah Kabupaten Bandung menutup semua destinasi wisata di Kabupaten Bandung hingga 21 Juni mendatang guna mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena, varian virus Covid 19 terbaru, yakni virus delta sudah hadir di Jabar. "Berita yang sangat penting, varian Delta sudah hadir di Jabar. Ini menandakan kita harus waspada. Virus ini, ditemukan di Karawang dan Depok berdasarkan kajian Labkesda dan ITB," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Senin (21/6).

Emil menjelaskan, varian Delta ini penularannya akan lebih cepat dari varian Covid 19 sebelumnya. Dengan kabar ini, Emil berharap semua bisa meningkatkan kewaspadaan. "Dengan kehadiran varian delta di Jabar ini, 5 M harus ditingkatkan lebih-lebih lagi. Masker terus dipakai, jauhi kerumunan dan mengurangi pergerakan ini harus diakselerasi," paparnya.

Baca Juga

Kemudian, menurut Emil, pihaknya telah melakukan diskusi dengan daerah yang tingkat kesembuhannya rendah, kasus masih aktif dan kasus kematian tinggi. Secara umum, saat ini kematian di Jabar masih terkendali di angka 1,3 persen. "Kasus aktif memang meningkat, juga keterbatasan pengetesan sedang kita upayakan," katanya.

Menurutnya, penguatan di level Puskesmas sedang ditingkatkan. Sehingga yang masuk rumah sakit adalah pasien yang bergejala berat dan sangat berat. "Kalau gejala ringan dan sedang cukup di ruang yang ada di Puskesmas atau di area isolasi di desa kelurahan yang sudah dibiayai dana desa," katanya.

Untuk menguatkan tracing, kata Emil, Pemprov Jabar meminta bantuan PKK dan Pramuka untuk menjadi relawan tracing. Tentunya, dengan bimbingan dinas kesehatan melalui program Puspa di Puskesmas.

"Sudah diputuskan juga, vaksinasi diperbolehkan untuk seluruh warga di atas 18 tahun. Sekarang tidak dibatasi lagi untuk Nakes, Lansia TNI/Polri. Kita akan menghabiskan vaksin, Kita akan mengejar vaksin untuk mengejar herd immunity," katanya.

Sehingga, kata dia, vaksinasi tidak hanya di Bandung raya dan Bodebek, tapi digelar di seluruh Jabar. Tentunya, dengan kepastian suplai vaksin untuk tahap II dijamin Kemenkes. "Arahan Presiden kan agar vaksin diakselerasi puncaknya Agustus. Di Jabar akan memanfaatkan stadion dan tempat besar akan kita teruskan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement