Kamis 24 Jun 2021 14:29 WIB

Wagub Ingin Jabar Lockdown

Kebijakan yang saat ini diberlakukan kurang efektif untuk memutus penyebaran Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancara di Kota Tasikmalaya, Rabu (19/5).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancara di Kota Tasikmalaya, Rabu (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum ingin daerahnya menerapkan karantina wilayah (lockdown). Apalagi, kasus Covid-19 di Jabar terus mengalami peningkatan.

Uu mengaku akan menyampaikan usulan itu langsung kepada Gubnernur Jabar. Menurut dia, kebijakan yang saat ini diberlakukan kurang efektif untuk memutus penyebaran Covid-19.

"Solusi untuk memutus penyebaran Covid-19 di Jabar ini dengan lockdown. Saya akan sampaikan nanti pada rapat dengan Pak Gubernur untuk di-lockdown," kata dia di Tasikmalaya, Kamis (24/6).

Uu menilai, kebijakan lockdown pasti akan ada konsekuensinya. Ia mencontohkan, pemerintah harus menyiapkan bantuan sosial (bansos) untuk warga yang terdampak lockdown. Namun, menurut dia, hal itu bukan masalah asal penyebaran Covid-19 dapat ditekan.

Ia menegaskan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini tak bisa ditangani dengan cara biasa. Sebab, sudah dalam beberapa pekan terkahir, kasus Covid-19 terus melonjak. Dampaknya, saat ini hampir seluruh rumah sakit kewalahan menangani pasien Covid-19. Angka kematian akibat Covid-19 juga terus meningkat.

"Masa akan dibiarkan terus seperti ini. Pemerintah harus berani dalam bersikap, harus tegas. Saya hanya usul, nanti mungkin Gubernur memutuskan. Saya minta di-lockdown, kunci total. Tidak lagi PPKM," kata dia.

Uu mengatakan, kebijakan lockdown dapat dilakukan selama sepekan hingga 10 hari. Setidaknya, hingga penambahan kasus Covid-19 berkurang, baru setelah itu aktivitas masyarakat bisa berjalan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement