REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut, menjadi korban pemukulan warga pada Rabu (23/6). Alasannya karena nakes itu memeriksa pasien, yang merupakan orang tua pelaku, dengan mengenakan alat pelindung diri (APD).
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0611/Garut, Letkol CZi Deni Iskandar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 WIB. Ketika itu, nakes bernama Guruh Gustriandi sedang melaksanakan perawatan terhadap pasien. Namun, tiba-tiba anak pasien memukul nakes yang merawat orang tuanya harus menggunakan APD.
"Kebetulan Kecamatan Pameungpeuk itu zona merah, sehingga prosedur nakes IGD Puskesmas Pameungpeuk harus menggunakan baju APD. Karena perawat IGD itu orang yang pertama melakukan perawatan terhadap pasien," kata dia, Kamis (24/6).
Lantaran kesal menunggu nakes memakai APD, anak pasien merasa kesal, sehingga melakukan pemukulan terhadap nakes tersebut. Namun nakes tersebut tetap melaksanakan tugasnya sampai selesai.
"Nakes itu dipukul di bagian rahang sebelah kiri satu kali di ruangan perawata pasien UGD Puskesmas Pameungpeuk," kata Deni.
Dalam video rekaman kamera pengawas (CCTV) yang beredar, terlihat seorang nakes membawa pasien ke ruang rawat. Namun, tiba-tiba ada seorang warga yang menghampiri. Terlihat sempat ada perdebatan antara warga tersebut dengan nakes yang sedang hendak menangani pasien. Warga itu kemudian langsung memukul nakes tersebut. Pelaku lalu diamankan oleh salah seorang warga lain yang ada di lokasi itu.
Menurut Deni, pihak keluarga pelaku sudah mendatangi kepada pihak keluarga korban. Namun pelaku yang diketahui bernama Ramdan alias Putra, warga Kampung Mancagahar, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, itu sementara masih dicari oleh pihak kepolisian.
"Kasus itu sedang ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian wilayah Pameungpeuk," kata dia.