Kamis 24 Jun 2021 21:55 WIB

Pelaku Pemukulan Nakes Kabur, Proses Hukum Berlanjut

Korban juga sudah membuat laporan ke Polsek Pameungpeuk.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tangkapan layar pemukulan nakes oleh seorang warga di Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Foto: Istimewa
Tangkapan layar pemukulan nakes oleh seorang warga di Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pelaku pemukulan seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut, dilaporkan melarikan diri. Pelaku yang diketahui bernama Ramdan alias Putra sudah tak berada di rumahnya ketika didatangi oleh aparat.

Camat Pameungpeuk, Tatang mengatakan, diduga pelaku langsung melarikan diri usai kejadian pemukulan tersebut. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan tentara terkait kejadian itu. Korban juga sudah membuat laporan ke Polsek Pameungpeuk.

"Polisi sedang mengejar pelaku. Sementara ini pihak keluarga pelaku sudah meminta maaf, tapi proses hukumnya akan terus ditindaklanjuti," kata dia, Kamis (24/6).

Tatang menjelaskan, kronologi pemukulan nakes itu bermula ketika orang tua pelaku dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Lantaran ruang isolasi yang ada di desa setempat sudah tidak memadai, pasien dibawa ke Puskesmas Pameungpeuk.

Setelah tiba di Puskesmas Pameungpeuk pada Rabu (23/6) malam, nakes yang berjaga harus menyiapkan diri terlebih dahulu dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Setelah itu, baru pasien dipersilakan masuk dengan diantar oleh anaknya. Namun, ketika pasien diminta tidur di ranjang, tiba-tiba anak pasien memukul nakes yang bertugas. Nakes dianggap terlalu lama memakai APD.

"Si pelaku sempat berbicara ke nakes, mempertanyakan proses memakai baju APD. Itu alasannya terjadi pemukulan kepada nakes," kata dia.

Kepala Puskesmas Pameungpeuk Tuti Sutiamah membenarkan adanya peristiwa pemukulan perawat di tempat kerjanya. Menurut dia, nakes yang bertugas dipukul oleh keluarga pasien yang kesal karena dianggap terlalu lama saat memakai APD.

Menurut dia, pelaku juga sempat mengeluarkan bahasa kasar kepada nakes. “Na sia pakai baju mani lila (Kenapa kamu pakai baju lama sekali),” kata dia.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyesalkan pemukulan yang dialami nakes di Puskesmas Pameungpeuk. Padahal, menurut dia, nakes sangat membutuhkan dukungan masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19 yang sedang mengalami lonjakan di Kabupaten Garut.

Menurut dia, kekerasan kepada nakes yang menangani pasien Covid-19 di Garut baru kali pertama terjadi. Ia menegaskan, kejadian serupa tak boleh terulang lagi di kemudian hari. Karenanya, ia meminta proses hukum harus dilakukan kepada pelaku. "Proses hukum akan terus berlanjut," kata dia.

Helmi menjelaskan, nakes yang terkena pemukulan sudah melakukan visum. Hasilnya, nakes mengalami memar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement