Ahad 27 Jun 2021 13:24 WIB

Dinkes Bandung Sebut Mobilitas Pengaruhi Lonjakan Covid-19

Interaksi yang tinggi berisiko terhadap penyebaran kasus Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dinkes Bandung Sebut Mobilitas Pengaruhi Lonjakan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Dinkes Bandung Sebut Mobilitas Pengaruhi Lonjakan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami lonjakan signifikan dengan kasus harian mencapai ratusan positif aktif. Kondisi tersebut diduga dipengaruhi faktor mobilitas atau pergerakan dan interaksi di masyarakat yang masih tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengatakan penyebaran Covid-19 mulai mengalami peningkatan dua pekan pascalibur Lebaran. Seiring waktu penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus berlangsung.

"2 minggu pascalebaran awal dari penyebaran (Covid-19), penyebaran terus berlangsung," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (27/6).

Ia melanjutkan, mobilitas atau pergerakan masyarakat dan interaksi yang tinggi berisiko terhadap penyebaran kasus Covid-19. Ahyani menegaskan varian apapun yang ada disiplin penerapan protokol kesehatan adalah kata kuncinya.

"Semakin mobilitas dan interaksi tinggi semakin berisiko penyebaran. Apapun variannya kata kunci mengerem penyebaran adalah disiplin semua 5M, batasi pergerakan," katanya.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Sabtu (26/6) kasus positif Covid-19 kumulatif mencapai 23.359 dengan kasus harian mencapai 260. Sedangkan kasus positif Covid-19 aktif mencapai 2.246 bertambah 119 dari kasus sebelumnya.

Pasien yang sembuh sebanyak 20.697 bertambah 106 dari hari sebelumnya. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 416 orang atau bertambah 35 orang dari hari sebelumnya.

10 kecamatan penyumbang kasus positif Covid-19 aktif yaitu Rancasari 156 kasus, Bojongloa Kaler 145 kasus, Antapani 140 kasus, Babakan Ciparay 139 kasus, Batununggal 131 kasus. Cibeunying Kidul 123 kasus, Coblong 110 kasus, Arcamanik 102 kasus, Bandung Kulon 98 kasus dan Cibiru 94 kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement