Senin 28 Jun 2021 06:04 WIB

Varian Delta Dicurigai Biang Kerok Lonjakan Covid di Bekasi

Kasus Covid-19 di Kota Bekasi meroket dan cepat menyebar hingga BOR penuh.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.
Foto: Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bekasi terjadi sangat cepat dan signifikan. Kondisi itu mudah dijumpai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), yang mengalami penumpukan pasien pada Jumat (25/6).

Rumah sakit tipe B tersebut telah mengerahkan 400 bed khusus Covid-19 serta tenda darurat di halaman parkir. Tidak sampai di situ, manajemen RS sakit juga memfungsikan lorong sebagai ruang instalasi gawat farurat (IGD).

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, penyebaran kasus yang terjadi tahun ini jauh lebih cepat. Hal itu jelas berbeda dengan yang terjadi pada tahun lalu. "ini cepat sekali nih, cepat menyebar," ujar Pepen, sapaan akrabnya di Kota Bekas, Sabtu (27/6).

Jumlah kasus yang disebut Pepen naik secara vertikal atau meroket itu terlihat dari tingkat keterisian bed (BOR) rumah sakit yang penuh. Dari yang tadinya hanya 35 persen menjadi 80 persen. "BOR tadinya 35 persen sekarang jadi 80 persen (dari total kapasitas faskes), berarti kan hampir 100 persen,” ujarnya.

Kendati begitu, pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti terkait varian asal India ini. Perlu penelitian ilmiah lebih lanjut dari hasil sampel yang diambil oleh para penyintas. "Itu nanti yang menentukan hasil lab, saya belum bisa menyimpulkan. Tapi (benar) kalau penyebarannya sangat cepat," kata Pepen.

Selain tersebar lebih cepat, Pepen menilai kalau gejala yang dialami oleh pasien di RSUD Kota Bekasi hampir mirip. Mereka mengeluhkan panas dingin, mual, dan pusing. "Besar kemungkinan variannya pasti sama," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, mengatakan, pihaknya belum memiliki data terkait varian delta yang menginfeksi warga di Kota Bekasi. Namun, dilihat dari cepatnya penyebaran bisa jadi hal itu memang benar. "Boleh jadi benar. Dilihat dari cepatnya sebaran."

Varian Delta adalah kasus Covid-19 yang banyak ditemukan di India. Meski tidak terlalu berbahaya dibandingkan varian, namun memiliki sifat mudah menyebar. Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 banyak ditemukan di masyarakat. Apalagi, sempat ada kedatangan warga India ke Indonesia kala negaranya sedang dilanda pandemi parah.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pada Senin (21/6) lalu pun telah mengumumkan adanya varian Delta di Karawang dan Depok. Kehadiran varian Delta di Karawang dan Depok diketahui dari hasil kajian genome sequencing. Dari kajian itu diketahui, virus varian Delta lebih cepat menular dibanding varian sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement