Selasa 06 Jul 2021 10:29 WIB

Industri di Jabar Urunan Targetkan 3 Ribu Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jabar ditargetkan sekitar 100.000 penyuntikan per hari

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Salah satunya dengan memperbanyak pelaksanaan vaksinasi massal. Adapun, vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jabar ditargetkan sekitar 100.000 penyuntikan per hari. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, vaksinasi massal mendapatkan dukungan dari para pelaku industri. Dengan biaya mandiri, para pelaku industri ini menargetkan bisa memvaksin 2.000 hingga 3.000 orang per hari. 

Baca Juga

"Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) akan mendukung vaksinasi. Kita ditargetkan 100.000 per hari. Kita bagi-bagi tugas, daerah industri banyak karyawannya diurus oleh industri sendiri targetnya 2.000-3.000 per hari silahkan, biaya sendiri //udunan// (urunan,red)" ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin petang (5/7). 

Selain itu, menurut Emil, para pelaku usaha juga berkomitmen untuk mendukung ketersediaan oksigen. Sebab, permintaan terhadap tabung oksigen sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit, puskesmas, maupun tempat isolasi lainya.

Pemprov Jabar, kata dia, sudah mendapatkan dukungan dari beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk hingga PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Dengan berbagai dukungan ini diharapkan kebutuhan akan tabung oksigen bisa terpenuhi.

"Kemudian juga kita ada kebutuhan urgensi oksigen mereka juga akan bantu. Ini adalah contoh pada saat seperti ini dukungan dari dunia usaha sangat kita butuhkan," kata Emil.

Menurut Emil, dukungan dari berbagai pihak termasuk dunia usaha sangat diperlukan. "Dan direspons oleh Komite sebagai satu pintu sehingga orang yang bantu jangan banyak pintu cukup dari KPED," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement