REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Sejumlah petugas dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut, Jawa Barat, membagikan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena terpapar COVID-19 di wilayah itu, Ahad (11/7).
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono yang memimpin langsung pembagian bantuan kebutuhan pokok masyarakat itu mendatangi satu per satu rumah warga di Kampung Babakan Abid, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota dan ruang isolasi yang disiapkan kelurahan setempat.
Kapolres bersama sejumlah unsur pimpinan daerah Garut yakni Kepala Kejaksaan Negeri Garut Sugeng Hariadi, dan Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Czi Deni Iskandar terjun langsung ke lapangan sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat saat dilaksanakannya pemberlakukanpembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Kapolres berharap kedatangannya menemui warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dapat menambah semangat untuk melawan COVID-19 hingga akhirnya bisa cepat sembuh. "Kita bisa melihat sendiri, ternyata memang membutuhkan bantuan, ini sebetulnya untuk mendukung PPKMdarurat yaitu kegiatan PPKM mikro dalam rangka untuk memberikan 'treatment' kepada warga yang sedang menjalani isoman," kata Kapolres.
Ia menyebutkan warga yang terpapar COVID-19 di Kelurahan Kota Wetan sebanyak 64 orang dengan berbagai profesi di antaranya buruh pabrik, dan juga pedagang seperti tukang rujak yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.
Kegiatan sosial itu, kata dia, akan terus dilaksanakan untuk meringankan beban hidup masyarakat yang sedang menjalani isolasi, terutama mereka yang tinggal di kawasan pemukiman padat penduduk.
Lurah Kota Wetan Galih Mawariz menyatakan warganya yang terpapar COVID-19 tercatat seluruhnya 194 orang, 12 orang di antaranya meninggal dunia, sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah, dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Ia menyampaikan warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mendapatkan pemantauan langsung dari tim Satgas COVID-19 Kelurahan Kota Wetan dan melakukan tindakan cepat apabila ada yang kondisinya harus dirujuk ke rumah sakit.
"Untuk pengawasan kami rutin berkunjung ketika memang informasi itu disampaikan oleh pasien, jadi pantauan yang kami lakukan yaitu melalui media telepon atau WA (WhatsApp) untuk komunikasi," katanya.