Senin 12 Jul 2021 16:30 WIB

Dua Kali Gagal, Akhirnya Bima Arya Divaksinasi Covid-19

Target vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor mencapai 10 ribu sasaran per hari. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto divaksinasi Covid-19 setelah dua kali gagal divaksinasi, Senin (12/7).
Foto: Prokopim Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto divaksinasi Covid-19 setelah dua kali gagal divaksinasi, Senin (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akhirnya divaksinasi Covid-19 di Gedung Braja Mustika, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (12/7). Bima Arya diketahui sempat dua kali gagal divaksinasi karena beberapa hal.

Bima Arya merupakan penyintas Covid-19 pada Maret 2020. Saat pencanangan Covid-19 terhadap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor pada Januari 2021, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menggantikan Bima Arya untuk disuntik vaksin.

Baca Juga

Kemudian, pada Maret 2021, Bima Arya kembali gagal divaksinasi lantaran angka titer antibodinya masih tinggi. "Kan waktu itu gagal divaksinasi karena titer anti bodinya tinggi, saya memberikan kesempatan kepada yang lain dulu tapi sekarang sudah disarankan dokter waktunya divaksinasi," katanya kepada wartawan di Braja Mustika, Senin (12/7).

Bima Arya menjelaskan, hasil pemeriksaan titer antibodi di tubuhnya saat ini sudah di angka 147. Angka itu jauh menurun jika dibandingkan Maret lalu yang mencapai angka 200.

"Jadi dokter menyarankan divaksinasi saja supaya lebih kuat, sekarang kan sudah banyak vaksinnya, ya. Kalau waktu itu kan jatuhnya vaksinnya masih terbatas kalau sekarang Insyaallah banyak," tuturnya.

Di samping itu, Bima Arya menyebutkan, target vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor mencapai 10 ribu sasaran per hari. Dia berharap, percepatan vaksinasi yang khususnya di wilayah Jabodetabek ini berjalan lancar.

"Kita sehari 10 ribu (orang) divaksin. Ini karena memang ingin mempercepat Jabodetabek, kita berpacu dengan waktu," ucap politikus PAN itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement