REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) di Rusunawa Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor terpapar Covid-19. Penghuni rusunawa yang terpapar Covid-19 berasal dari blok B, C, dan D yang sebagian besar berprofesi sebagai tenaga medis dan pedagang pasar.
Kepala UPT Rusunawa, Ilham Gunawan mengatakan, para penghuni rusunawa yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri di hunian masing-masing. Pihak rusunawa juga telah membuat sekat agar membedakan kawasan yang terdapat pasien Covid-19.
“Yang terpapar ada di blok B, C, D. Mereka menjalani isolasi mandiri di hunian, kita sudah sekat-sekat. Rata-rata terpapar karena bekerja di luar. Ada yang berprofesi sebagai tenaga medis, ada yang jualan sayur di pasar,” kata Ilham ketika dihubungi Republika, Kamis (15/7).
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan, pihak UPT Rusunawa telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 wilayah dan puskesmas setempat. Saat ini, di rusunawa dibuat dapur umum dan berencana untuk dibuat tempat isolasi.
Tak hanya itu, warga yang terpapar Covid-19 mendapat bantuan dari UPT Rusunawa, Kecamatan Bogor Barat, dan bantuan pribadi. Bantuan tersebut berupa makan sehari-hari dan sembako.
“Kita juga dapat bantuan obat dari puskesmas, tapi berjenjang. Karena di Rusunawa ada warga yang KTP-nya di luar daerah jadi itu butuh proses,” tuturnya.
Meski para warga yang terpapar menjalani isoman, Ilham mengatakan, pihak puskesmas setempat secara rutin mengunjungi warga yang isoman. Berdasarkan laporan yang diterimanya, dari 11 KK yang terpapar, saat ini tiga KK di antaranya sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan siap untuk beraktivitas.
“Puskesmasnya sangat proaktif, terbaiklah puskesmas,” ucapnya.
Saat ini, sambung dia, puskesmas berencana untuk memindahkan seorang warga yang positif Covid-19 dalam keadaan hamil 9 bulan. Serta seorang warga lain yang merupakan warga lanjut usia (lansia).
“Dua orang itu kita koordinasi dengan puskesmas untuk dipindah, antara ke RSUD Kota Bogor atau ke BPKP Ciawi. Itu kewenangan puskesmas. Sehari dua hari ini dipindahkan, karena harus konfirmasi dulu ke penghuninya,” ucapnya.
Dia menambahkan, jika kasus terus bertambah, pihaknya akan memindahkan warga yang terpapar ke gedung serbaguna. Dengan tujuan agar tidak memaparkan virus ke warga lain.
“Tapi kita lihat dulu grafiknya. Itu kewenangan puskesmas,” tutupnya.