Rabu 21 Jul 2021 15:14 WIB

Ridwan Kamil Blusukan Ingin Beri Dukungan Psikologis

Upaya blusukan ini tetap membutuhkan kolaborasi dan kerjasama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Blusukan Ingin Beri Dukungan Psikologis (ilustrasi).
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Ridwan Kamil Blusukan Ingin Beri Dukungan Psikologis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan blusukan langsung menyerahkan bantuan sembako dan uang tunai pada warga yang terdampak kebijakan PPKM Darurat. Kegiatan turun langsung ke lapangan ini pun, diikuti istrinya Atalia Praratya Kamil lewat elemen Jabar Bergerak.

Menurut Ridwan Kamil, langkah ini diambil selagi pihaknya menunggu kejelasan data warga yang mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan Kementerian Desa. Dari rapat terakhir, warga Jawa Barat yang mendapatkan Bansos dari Pusat mencapai 63 persen. 

Selain itu, Ridwan Kamil menilai, dampak PPKM Darurat ada warga terdampak baru yang menurutnya tidak bisa masuk dalam data formal. 

“Ini agak sulit, harus improvisasi di lapangan, Pemprov bersama Kota/Kabupaten menyisihkan anggaran untuk mereka yang tidak tercover Pusat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam keterangan, Rabu (21/7).

Karena itu, menurut Emil, pihaknya memilih langkah blusukan sekaligus menjadi ajang pihaknya untuk menyapa warga secara langsung. Dengan memberikan bantuan langsung, maka secara psikologis warga nyaman akan kehadiran pemimpin di tengah situasi sulit. 

“Psikologis warga sedang marah, melemah, pasrah dan butuh support pemimpin. Sehingga dengan kehadiran pemimpin secara langsung diharapkan menaikan moral dan semangat pada saat sulit,” katanya.

Namun, Emil mengaku, upaya blusukan ini tetap membutuhkan kolaborasi dan kerjasama dengan banyak pihak agar warga yang mendapat bantuan lebih massif. Karena itu pihaknya mengajak elemen-elemen sosial untuk bersama-sama Pemprov Jabar mendata warga yang layak mendapatkan bantuan. “Kami ada logistik sembakonya, tapi kekurangan pasukan, menyisir mereka yang tidak terdata secara formal. Istilahnya berasnya dari saya, mereka tinggal membagikan,” katanya.

Saat ditanya darimana logistik yang diberikan untuk warga didapat pihaknya,  Emil mengaku pihaknya memaksimalkan CSR dan pertemanan, juga mengatur anggaran agar bisa optimal. “Dari anggaran yang tadinya buat obat 100 persen, kemudian Pemerintah Pusat juga bikin program gratis, jadi setengahnya saya putuskan akan disisihkan untuk bansos sembako tunai kepada yang tidak terdaftar formal, yang tadinya dari biaya obat,” paparnya.

Emil juga mengaku upaya blusukan ini dilakukan oleh Atalia dalam kesempatan yang berbeda lewat Jabar Bergerak. Menurutnya dirinya dengan istri berbagi tugas kemanusiaan lewat aksi masing-masing. “Itulah keindahan punya istri yang hiperaktif, jadi gak mau bareng suami karena punya wilayah kebaikan sendiri yang cukup komplek. Ya melakukan hal yang sama intinya, tapi beda wilayah,” katanya.

Emil sendiri sejak Selasa (20/7) lalu berkeliling memakai motor di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung memberikan langsung bantuan sembako dan uang tunai. Aksinya disambut antusias warga yang menerima bantuan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement