Rabu 21 Jul 2021 16:55 WIB

Kasus Covid-19 Tasikmalaya Diklaim Turun Selama PPKM Darurat

Kenaikan kasus Covid-19 tak setinggi masa sebelum PPKM darurat diterapkan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana di pusat Kota Tasikmalaya saat pelaksanaan PPKM darurat hari kedua, Ahad (4/7).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana di pusat Kota Tasikmalaya saat pelaksanaan PPKM darurat hari kedua, Ahad (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diklaim mulai terkendali. Hal itu didasari data kasus harian yang mengalami penurunan.

Kepala Dinas Kesehatan, Uus Supangat mengatakan, kasus Covid-19 masih terus mengalami kenaikan selama PPKM Darurat diterapkan. Kendati demikian, ia menilai, kenaikan kasus Covid-19 tak setinggi masa sebelum PPKM darurat diterapkan.

"Mudah-mudahan PPKM Darurat ini berdampak menekan angka kasus. Karena selama PPKM Darurat itu mobilitas masyarakat sudah cenderung turun," kata dia, Rabu (21/7).

Ia menilai, dalam penanganan pandemi Covid-19 terdapat dua hal yang tak bisa disatukan, yaitu sektor ekonomi dan kesehatan. Dalam pandangan kesehatan, memang harus ada pembatasan aktivitas masyarakat secara signifikan untuk mengenalikan kasus Covid-19.

Namun, hal itu tak mungkin dilakukan. Sebab, pemerintah juga mempertimbangkan sektor lainnya, seperti ekonimi. Menurut dia, sektor ekonomi juga harus diperhatikan.

"Karena itu harus ada pertimbangan dalam membuat kebijakannya. Kebijakan juga sekarang tak bisa parsial, harus sesuai arahan presiden," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11.107 kasus, bertambah hanya 8 kasus dari hari sebelumnya. Dari total kasus itu, 9.281 orang telah sembuh, 1.458 orang masih isolasi, dan 368 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement