Selasa 27 Jul 2021 15:56 WIB

Seribu Anak di Tasikmalaya Ikuti Vaksinasi Massal

Vaksinasi untuk anak itu merupakan yang kali pertama dilaksanakan di Kota Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah anak menjalani vaksinasi Covid-19 di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Selasa (27/7). Tercatat, setidaknya ada 1.026 anak yang mengikuti vaksinasi massal tersebut.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah anak menjalani vaksinasi Covid-19 di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Selasa (27/7). Tercatat, setidaknya ada 1.026 anak yang mengikuti vaksinasi massal tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya Kota bersama Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar vaksinasi massal di Graha Asia Plaza, Selasa (27/7). Vaksinasi massal itu dikhususkan untuk anak berusia 12-17 tahun, dengan menggunakan vaksin Sinovac. 

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan mengatakan, vaksinasi untuk anak itu merupakan yang kali pertama dilaksanakan di Kota Tasikmalaya. Ditargetkan sebanyak 1.000 anak dapat melakukan vaksinasi massal tersebut.

"Alhamdulillah dari pagi terlihat antusias masyarakat, khususnya orang tua yang mengantar anak mereka untuk divaksin. Karena ini merupakan yang pertama kali di Kota Tasikmalaya," kata dia, Selasa.

Ia menjelaskan, vaksinasi untuk anak ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 kepada anak-anak semakin masif. Sebab, varian delta Covid-19 banyak menyasar kalangan anak. 

Menurut Doni, sudah ada anak-anak di Kota Tasikmalaya yang terpapar Covid-19. Meski begitu, jumlahnya masih tak sebanyak masyarakat dari kalangan usia lainnya. 

"Namun, masyarakat mulai khawatir dengan varian delta ini lebih cepat menyebar ke anak-anak," kata dia.

Karenannya, Polres Tasikmalaya Kota melakukan antisipasi dengan menggelar vaksinasi kepada anak. Diharapkan, kekebalan tubuh anak terhadap penularan Covid-19 bisa meningkat setelah menjalani vaksinasi. 

"Jadi bisa meminimalisir penyebaran covid, apalagi Kota Tasik masih PPKM level 4," ujar dia.

Doni mengimbau, masyarakat tak perlu ragu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepasa anaknya. Sebab, berdasarkan arahan dari pemerintah pusat, anak berusia 12-17 tahun sudah dapat menjalani vaksinasi.

Ia memastikan vaksin yang digunakan sudah dipastikan aman dan halal. Vaksinasi juga dinilai akan memberikan manfaat kepada kekebalan tubuh anak. 

Kendati demikian, Doni mengingatkan, setelah vaksinasi orang tua harus mengawasi anaknya agar tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Sebab, bukan berarti orang yang telah menjalani vaksinasi akan kebal dari oenularan Covid-19.

"Vaksin tak menjamin kita kebal dari Covid. Namun, meski terpapar, kalau sudah vaksin insyaallah tak akan smapai bergejala berat," kata Kapolres.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan megapresiasi langkah kepolisian yang melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak. Menurut dia, program vaksinasi memang perlu didukung oleh berbagai pihak, tak hanya dari pemerintah. 

"Sekarang kan vaksinasi juga dilakikan oleh TNI, Polri, Poltekkes. Mereka juga berkootdinasi dengan Dinas Kesehatab untuk vaksinasi kepada pelajar," kata dia.

Menurut dia, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya tak bisa menyasar semua kalangan usia untuk divaksinasi. Sebab, saat ini vaksinasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih menyasar kalangan lansia.

"Kalau kita masih mengejar target lansia," kata Ivan.

Ia menambahkan, stok vaksin di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga mulai habis. Stok vaksin yang ada sudah disiapkan untuk suntikan kedua.

Berdasarkan pantauan Republika, antusias anak-anak untuk menjalansi vaksinasi di Graha Asia Plaza Kota Tasikmalaya itu cukup tinggi. Tercatat, ada 1.026 anak yang menjalani vaksinasi. Artinya, target 1.000 orang telah terlampaui.

Salah seorang anak yang ikut melakukan vaksinasi, Nabil mengaku ingin melakukan vaksinasi atas kemauannya sendiri. Namun, ia datang ke tempat itu dengan diantar orang tuanya.

"Mau sendiri, biar kebal Covid-19," kata laki-laki berusia 15 tahun itu. 

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuatnya sulit untuk beraktivitas. Pasalnya, hingga saat ini ia masih harus sekolah secara daring.

"Ada Covid bikin susah. Sekolah masih online, gak enak, bosen. Gak dapet sangu," kata dia siswa kelas 1 SMA itu.

Ia berharap, bisa kembali berkativitas usai menjalani vaksinasi. Ia juga berharap pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir. 

Salah seorang anak lainnya, Najwa (15 tahun), juga menjalani vaksinasi atas kemauannya sendiri. Ia mengaku tak mendapat paksaan untuk melakukan vaksinasi. 

"Keinginan sendiri, biar imun melawan Corona tetap tinggi," kata perempuan kelas 2 SMA itu.

Menurut Najwa, adanya pandemi Covid-19 membuatnya lebih takut untuk beraktivitas di luar rumah. Selama ini, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

"Kalau keluar rumah parno, takut kena Covid. Sekolah juga masih daring, jadi di rumah saja," ujar dia.

Ia berharap, pandemi Covid-19 dapat segera selesai. Dengan begitu, aktivitas bisa kembali normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement