Ahad 01 Aug 2021 23:36 WIB

Masyarakat Senang Jembatan Cirahong Kembali Dibuka

Kendaraan bermotor kembali boleh melintasi jembatan itu sejak Ahad pagi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah pengendara motor melintas Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (1/8). Sebelumnya jembatan itu sempat ditutup untuk lalu lintas kendaraan bermotor.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah pengendara motor melintas Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (1/8). Sebelumnya jembatan itu sempat ditutup untuk lalu lintas kendaraan bermotor.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Jembatan Cirahong yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis kembali dibuka untuk kendaraan bermotor sejak Ahad (1/8). Namun, saat ini hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas di jembatan tersebut. 

Kendati demikian, sejumlah masyarakat yang biasa melintasi jembatan tersebut meras senang. Sebab, selama satu bulan Jembatan Cirahong ditutup untuk kendaraan bermotor, mereka harus memutar jalan untuk menuju Kabupaten Ciamis atau Kabupaten Tasikmalaya.

Salah seorang warga yang tinggal di sekitar jembatan itu, Jajang (31 tahun) mengatakan, kendaraan bermotor kembali boleh melintasi jembatan itu sejak Ahad pagi. Namun, hanya kendaraan roda yang diperbolehkan melintas. Kendaraan roda empat masih belum boleh melintas jembatan itu.

"Sudah buka dari tadi pagi. Mobil belum boleh lewat, hanya motor saja," kata dia saat ditemui Republika di lokasi, Ahad.

Sebelumnya, selama satu bulan kendaraan bermotor tak diperkenankan melintas Jembatan Cirahong. Sebab, PT KAI sedang melakukan perbaikan di jembatan itu. 

Setelah perbaikan usai, baru kendaraan kembali boleh melintas jembatan tersebut. Namun, menurut Jajang, perbaikan belum sepenuhnya selesai. Sebab, kayu yang menjadi alas jembatan untuk dilalui kendaraan bermotor belum terpasang semua.

"Ini kayunya belum dipasang baut. Biasanya dibaut, jadi kuat," kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga yang melintasi jembatan tersebut, Isman (52), mengaku senang dengan dibukanya kembali Jembatan Cirahong untuk kendaraan bermotor. Menurut dia, jembatan itu sangat berguna untuk lalu lintas masyarakat sekitar. 

"Berguna sekali. Soalnya banyak yang lewat sini," kata dia.

Selama ditutup, ia mengaku harus memutar jalan ke Kota Tasikmalaya untuk sampai ke Ciamis. Selain memakan waktu lebih lama, jalan memutar ke Kota Tasikmalaya juga membuat biaya pengeluarannya lebih besar.

Isman mencontohkan, jika melintasi Jembatab Cirahong, jarak tempuh dari Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, ke Kabupaten Ciamis, hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit. Namun, ketika harus memutar ke Kota Tasikmalaya, waktunya bisa mencapai sekitar satu jam.

"Jadi biasa lewat sini hanya habis bensin seliter, kalau memutar jadi dua liter. Jadi jembatan ini sangat berfungsi sekali bagi masyarakat sekitar," kata dia.

Sebelumnya, sejak 1-31 Juli 2021, jembatan Cirahong ditutup untuk lalu lintas warga masyarakat dari Ciamis menuju Manonjaya dan sebaliknya. Namun, terhitung mulai 1-31 Agustus 2021, dilakukan evaluasi uji pembebanan Jembatan Cirahong, sehingga jembatan itu kembali dibuka untuk pejalan kaki dan pengendara kendaraan roda dua saja.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan bahwa penutupan jembatan Cirahong pada bulan Juli 2021 dikarenakan adanya perawatan pada konstruksi jembatan (BH 1290). Perawatan itu dilakukan untuk mengembalikan kondisi jembatan kepada kondisi yang laik sesuai fungsinya, sehingga perlu dilakukan penutupan secara total pada jembatan tersebut.

Saat ini, perawatan telah selesai. Namun, pihaknya masih ingin mengetahui beban yang diijinkan melewati konstruksi jembatan tersebut pasca perbaikan. 

"Maka terhitung mulai 1-31 Agustus 2021 sementara hanya pejalan kaki dan maksimal kendaraan R2 yang diijinkan untuk melalui lokasi tersebut. Itu kami lakukan untuk mengetahui batas kekuatan jembatan tersebut pascaperbaikan," kata dia melalui keterangan resmi, yang dikonfirmasi Republika, Ahad.

Evaluasi uji pembebanan Jembatan Cirahong dilakukan untuk memastikan keselamatan pejalanan kereta api yang melintas di atas jembatan tersebut. Sebab, apabila tak dilakukan uji pembebanan, dikhawatirkan jembatan tak kuat menahan beban yang melintas di atasnya. Apalagi, jembatan itu sudah berumur ratusan tahun.

Kuswardoyo menjelaskan, Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 oleh perusahaan Belanda bernama Staatspoorwegen (SS). Jembatan yang terletak di km 283+745 antara Ciamis dan Manonjaya dengan panjang 202 meter, merupakan satu-satunya jembatan double decker (berfungsi ganda) di Indonesia.

Meskipun perawatan terus dilakukan secara rutin, mengingat usia dan kondisi jembatan yang sudah 128 tahun, maka perlu untuk dilakukan evaluasi lebih jauh terhadap fungsi bagian bawah dari jembatan KA tersebut. Hal itu dilakukan memastikan keselamatan perjalanan kereta api yang melintas di atasnya.

Kuswardoyo megungkapkan, keselamatan perjalanan kereta api menjadi fokus utama. Apabila hasil evaluasi Jembatan Cirahong tidak memungkinkan digunakan untuk lalu lintas kendaraan roda empat, maka lokasi tersebut akan kami tutup permanen bagi lalu lintas kendaraan roda empat atau lebih.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement