Jumat 06 Aug 2021 13:39 WIB

Bulog Minta Maaf Soal Kasus Beras Batu di Pandeglang

Insiden beras menggumpal terjadi akibat hujan yang turun saat proses pembongkaran.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Pekerja memanggul beras bantuan PPKM saat proses penyaluran di Gudang Perum Bulog.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Pekerja memanggul beras bantuan PPKM saat proses penyaluran di Gudang Perum Bulog.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan bahwa kasus beras yang menggumpal di Pandeglang yang diterima warga Pandeglang Selasa lalu (3/8) akan mendapatkan beras pengganti dengan kualitas baik. Bulog memastikan seluruh beras bantuan PPKM yang ada di kantor kelurahan Pandegalang juga sudah ditarik dan diganti seluruhnya.

“Begitu ada informasi beras yang menggumpal, kami segera melakukan pengecekan dan memutuskan menarik dan menggantinya hari itu juga, sekaligus memastikan bahwa pengiriman beras bantuan PPKM tetap harus berjalan lancar, dan sampai ke tangan warga penerima dengan kondisi baik,”  kata Kabag Humas Bulog, Tomi Wijaya dalam keterangan resminya, Kamis (5/8) malam.

Tomi menegaskan, pihak Bulog tidak memiliki niatan sama sekali untuk mengecewakan warga. Peristiwa tersebut merupakan insiden yang tidak diinginkan siapapun termasuk Bulog.

"Kami juga memohon maaf kalau sempat muncul kekhawatiran warga,” katanya.

Tomi kemudian menjelaskan mengenai insiden beras menggumpal. Kata dia, kondisi itu terjadi akibat hujan yang turun saat proses pembongkaran beras berlangsung di lokasi kantor kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang pada Selasa (3/8).

Hal itu mengakibatkan ada beberapa karung kemasan 10 kilogram beras bantuan PPKM terkena siraman hujan sehingga sebagian isi karung berasnya pun menggumpal. “Sesuai hasil penelurusuran dan laporan yang kami terima, beras pengganti langsung didatangkan dari gudang Bulog. Sedangkan beras bantuan PPKM lainnnya sudah diterima dengan baik oleh warga. Manajemen Bulog sendiri sudah mengaktifkan peran tim monitoring dan evaluasi yang memang sengaja dibentuk untuk menyelesaikan hal-hal seperti ini,” kata Tomi. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement