REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Antusiasme masyarakat di berbagai daerah untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 terhambat oleh pasokan vaksin yang saat ini masih langka dan terbatas. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun meminta, masyarakat agar bersabar menunggu kedatangan vaksin ke Tanah Air.
“Jadi sabar sebentar. Sebentar lagi akan datang vaksinnya,” kata Moeldoko di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jumat (6/8).
Moeldoko menjelaskan, pemerintah pada awalnya memang memfokuskan vaksinasi Covid-19 di wilayah aglomerasi karena sektor ekonomi di wilayah ini cukup tinggi. Namun, dia menegaskan, pemerintah masih terus berupaya mendatangkan vaksin ke Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Saya tegaskan bahwa pada September kita akan dapat vaksin kurang lebih 70 juta, Oktober ada 40 juta, November ada 35 juta, dan Desember 38 juta koma sekian. Inilah nanti target Presiden (vaksinasi) dari 1 juta per hari, ke dua juta, sampai targetnya 5 juta per hari,” jelas dia.
Lebih lanjut, Moeldoko juga menekankan, pemerintah tak melakukan diskriminasi terhadap masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Semua warga negara, kata dia, memiliki hak yang sama terhadap vaksin.
“Tetapi karena keterbatasan vaksin, yang belum digelontorkan secara masif, tentu ada pilihan-pilihan. Sekali lagi kita ingin tegaskan bahwa tidak ada yang namanya diskriminasi. Tinggal tunggu waktu sebentar lagi,” ucap Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, Menteri Kesehatan juga telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait rencana kedatangan vaksin pada Agustus hingga Desember nanti. Menanggapi hal itu, Presiden pun menginstruksikan Kepala BKKBN agar mengerahkan sejumlah bidan untuk membantu percepatan vaksinasi secara masif.
“Vaksin tugas pemerintah menyiapkan vaksin dan tenaga kesehatannya. Tapi tugas dari masyarakat semuanya adalah memiliki kesadaran yang penuh agar vaksin berjalan masif,” kata Moeldoko.