Sabtu 07 Aug 2021 16:50 WIB

Soal Baliho, Pengamat: Tak Memberi Solusi Atas Kesulitan Rak

Pemasangan baliho disejumlah daerah itu diragukan bisa meningkatkan elektabilitas.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasangan baliho tokoh politik secara masif akhir-akhir ini, tak akan mendongkrak elektabilitasnya tanpa diiringi kerja nyata. Bahkan, pemasangan baliho itu dianggap tak memberi solusi atas kesulitan rakyat di masa pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meragukan efektivitas baliho para politikus yang mulai terpasang di berbagai daerah. Adi mengamati, para politikus yang memasang baliho diantaranya Puan Maharani, Airlangga Hartanto dan Muhaimin Iskandar malah mendapat reaksi negatif di media sosial. Mereka dianggap tak memberi solusi atas kesulitan rakyat di masa pandemi Covid-19.

"Baliho tidak ada artinya. Bukan dapat simpati malah cibiran dan makian karena baliho tidak beri solusi di tengah pandemi," kata Adi kepada Republika, Sabtu (7/8).

Adi mengatakan, politikus yang memasang baliho punya kemampuan finansial dan politik memadai guna membantu rakyat. Karenanya, dia mengusulkan, agar mereka membantu rakyat dengan kerja nyata guna mendongkrak elektabilitas ketimbang pasang baliho.

"Mestinya ada turunan program, buka kantor partai di pusat sampai daerah sebagai tempat warga mencari pertolongan, dari mulai yang kekurangan obat dan yang terdampak ekonomi," ujar Adi.

Adi menyinggung, bila para politikus sibuk membantu rakyat, maka bukan tak mungkin makin banyak rakyat berpihak kepada mereka. "Kalau itu (beri bantuan) dilakukan, maka baliho nggak cuma mejeng di pinggir jalan bahkan bisa diminta pasang di rumah warga karena mreka dianggap dewa penolong," lanjut Adi.

Adi memantau, memang ada sebagian partai dan politikus yang memberi bantuan kepada rakyat. Namun, bantuan yang diberikan tak kontinu dan serempak di seluruh Tanah Air.

"Ada partai kasih bantuan tapi cuma seremonial, tidak serempak dan kontinu di seluruh Indonesia," ucap Adi. 

Sebelumnya, salah satu senior dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha menyindir pemasangan baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, rakyat tengah menderita akibat pandemi Covid-19.

"Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," cuit Abdillah lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (6/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement