Selasa 10 Aug 2021 19:18 WIB

DPR Gunakan GeNose C19 Mulai 16 Agustus

Penggunaan GeNose di DPR akan diterapkan dalam pelaksanaan Sidang Tahunan.

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan lembaganya mulai menggunakan alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas, GeNose C19, di kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, mulai 16 Agustus 2021. (Foto: Indra Iskandar)
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan lembaganya mulai menggunakan alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas, GeNose C19, di kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, mulai 16 Agustus 2021. (Foto: Indra Iskandar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan lembaganya mulai menggunakan alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas, GeNose C19, di kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, mulai 16 Agustus 2021. Indra Iskandar menilai penggunaan GeNose memudahkan petugas keamanan internal dan kesehatan DPR melakukan pengecekan terhadap pengunjung guna memastikan semua pihak menerapkan protokol kesehatan.

"Penggunaan GeNose C19 akan melengkapi layanan tes COVID-19 lainnya. Selain tes swab antigen, kami menggunakan GeNose yang lebih efektif dan praktis sehingga metode pengamannya dan protokol kesehatannya menjadi berlapis," kata Indra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/8).

Baca Juga

Indra menjelaskan penggunaan GeNose di DPR akan diterapkan dalam pelaksanaan Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo untuk peringatan HUT Ke-76 RI, dan sidang bersama DPR dan DPD serta Sidang Paripurna DPR tentang RAPBN pada 16 Agustus 2021. Menurut dia, jalannya sidang-sidang tersebut akan dilaksanakan dengan minimalis, sederhana, dan tanpa memakan waktu yang lama.

"Pada masa sidang-sidang komisi akan digunakan GeNose untuk mendukung protokol kesehatan yang sudah ada di DPR. Ini demi kesehatan dan keselamatan bersama," ujarnya.

Selain itu, Indra juga mengapresiasi kelancaran pelatihan pengoperasian GeNose C19 di Kantor Pelayanan Kesehatan (Yankes) DPR, Senin (9/8). Menurut dia, alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut merupakan buatan dalam negeri yang kemampuannya sudah teruji dan akurat.

"Dengan keyakinan pemerintah menggunakan GeNose, bisa digunakan secara luas di seluruh lapisan masyarakat, apalagi penggunaannya instan, sederhana, hanya butuh beberapa menit. Mitra-mitra kami yang antigen sudah kedaluwarsa, bisa segera menggunakan GeNose di lokasi," katanya.

Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi dukungan yang diberikan DPR RI terkait dengan pemanfaatan produk kesehatan dari hasil inovasi para tim peneliti UGM. "Kami sungguh merasakan betapa tingginya dukungan Komisi IX DPR RI pada inovasi dan penemuan terkait dengan alat dan obat untuk mengatasi pandemi COVID-19," katanya.

Menurut dia, dukungan dari para anggota DPR RI makin memotivasi para peneliti UGM lainnya dalam menghasilkan sebuah produk inovasi yang bermanfaat langsung kepada masyarakat.

Peneliti utama GeNose C19 Kuwat Triyana hampir tidak percaya alat tersebut bisa berkembang dan digunakan masyarakat luas. Kuwat Triyana menyampaikan apresiasi Komisi IX DPR RI dan Satgas Penanganan COVID-19 atas dukungannya sehingga alat tersebut dapat digunakan di berbagai tempat untuk mendeteksi COVID-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement