Jumat 13 Aug 2021 13:53 WIB

Sektor Industri Kreatif Digital Jadi Andalan Perekonomian

Sektor industri kreatif digital seperti game online sangat diminati anak muda.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
game online (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
game online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sektor industri kreatif digital diprediksi akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Salah satunya,

menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, adalah game online yang saat ini sangat diminati anak muda.

Hal tersebut dikatakan Jerry Sambuaga, saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 Jawa Barat, bertajuk "Membaca Peluang Usaha di Masa Pandemi", Kamis (12/8) malam.

Jerry mengatakan, potensi game online menjadi salah satu market di beberapa negara. Contohnya ada Korea Selatan yang saat ini nilai ekspor dari game online tersebut mencapai 6,6 juta dolar AS.

"Kita melihat ke depan, digital itu potensi yang luar biasa, contohnya game online itu luar biasa potensinya meski angkanya belum besar tapi akan kita dorong. Kita mungkin belum sampe seperti itu, tapi kita harus mulai terobosan," kata Jerry.

Karena, kata Jerry, Indonesia sudah mempunyai game online, asli 100 persen buatan anak bangsa. Sehingga, Kementerian Perdagangan harus mendukung untuk menjadi produk yang komersial.

Pasalnya dari sisi market, kata dia, Indonesia sudah mempunyai paket lengkap, dari mulai turnamen atau kompetisi game online, pengikut dan juga eksibisinya.

"Kita siap menyambut ini, untuk bisa lebih besar lagi angkanya. Kita mungkin mensupport dari segi promosi dan marketingnya," katanya.

Sementara menurut, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Dave Laksono memandang bahwa digitalisasi menjadi sangat penting dalam membangun perekonomian Indonesia.

Ekonomi digital, kata Dave, menjadi peluang usaha yang sangat besar di masa pandemi selain game online. Para pelaku usaha hari ini, tidak usah lagi memikirkan toko atau tempat untuk produk dagangannya.

"Kalau dulu kan harus punya toko, harus punya tempat. Kalau sekarang itu bisa dijual secara online. Distribusi juga sangat dimudahkan, yang penting itu bagaimana pembinaannya, misalnya cara menjual seperti apa? dan pemasarannya seperti apa?," papar Dave.

Di sisi lain, kata dia, Kosgoro 1957 sebagai salah satu ormas pendiri Partai Golkar sudah mempunyai institusi pendidikan yang hadir untuk menjawab tantangan masa kini yaitu digitalisasi. Sehingga, Kosgoro akan mampu mencetak kader-kader yang kompeten di dunia usaha dan melek digital.

"Kita punya Institute Bisnis dan Informatika Kosgoro, itu ada program D1 sampai S1. Agar kita bisa mencetak kader-kader baru, melatih kader baru yang kompeten di dunia usaha dan melek digital," katanya.

Selanjutnya, Ketua Hima Kosgoro 1957 Jawa Barat Wibi Bagja menilai bahwa pemuda atau mahasiswa yang disebut sebagai agent of change (agen perubahan) harus mampu menciptakan peluang-peluang usaha bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya.

Digitalisasi menjadi peluang yang sangat penting untuk dimanfaatkan mahasiswa dalam menjawab tantangan jaman hari ini. Apalagi tantangan pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua aktivitas menggunakan digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement