Rabu 18 Aug 2021 11:58 WIB

Tetua Badui Ajak Warganya Mau Divaksin Dua Kali

Masyarakat Badui mempercayai mampu mengantisipasi pandemi dengan menggunakan mantra.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga Suku Badui Luar menunjukkan kerajinan lomar Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Warga Suku Badui Luar menunjukkan kerajinan lomar Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengajak warganya untuk menyukseskan program vaksinasi. Hal itu karena manfaat vaksinasi cukup besar pencegahan pandemi Covid-19.

"Kami sudah berupaya menyampaikan ajakan vaksinasi, namun warganya belum mau divaksin," kata Jaro saat ditemui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (18/8).

Masyarakat Badui hingga kini belum bersedia untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 karena masih mempercayai mampu mengantisipasi pandemi melalui pengobatan air dan 20 dedaunan.

Pengobatan itu, kata Jaro, diterapkan sejak nenek moyang mereka, dengan menggunakan mantra untuk kemampuan penyembuhan air dan dedaunan tertentu. "Kami berharap warga maud ivaksin untuk mencegah virus corona," katanya menjelaskan.

Jaro mengaku, sudah dua kali mengikuti vaksinasi di Puskesmas Cisimeut guna mendukung program pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Masyarakat Badui yang berpenduduk sekitar 11.600 jiwa di 68 perkampungan diharapkan mengikuti vaksinasi agar Indonesia terbebas dari pandemi.

Saat ini, kata Jaro, aparat pemerintah desa terus melakukan sosialisasi kepada warganya. "Kami berharap warganya dapat menerima vaksinasi, namun jika mereka tidak mau tentu tidak dipaksa, " katanya menjelaskan.

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, dr Maytri Nurmaningsih mengatakan, pihaknya sudah mengagendakan vaksinasi di kawasan permukiman Badui yang dipusatkan di kantor Desa Kanekes. Petugas vaksinator menargetkan sasaran vaksinasi bagi warga Badui sebanyak 180 orang.

Hanya saja, kata dia, ternyata warga Badui tidak ada yang datang ke kantor desa tersebut untuk mengikuti vaksinasi. "Kami saat ini melakukan pendekatan dengan tetua dan lembaga adat agar warga Badui menerima vaksinasi," kata Maytri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement