Jumat 20 Aug 2021 16:47 WIB

Bupati Sleman Minta Tarif Tes PCR Diturunkan

Dinkes Sleman diharapkan proaktif mengawasi harga tes PCR.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham Tirta
Bupati perempuan pertama Sleman Kustini Sri Purnomo.
Foto: Instagram/@kustinisripurnomo
Bupati perempuan pertama Sleman Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, meminta biaya layanan tes polymerase chain reaction (PCR) yang ada di Sleman bisa diturunkan. Hal itu sejalan permintaan Presiden Joko Widodo yang minta harga tes PCR diturunkan jadi Rp 450-550 ribu.

Ia menilai, penurunan harga PCR selama ini sudah ditunggu masyarakat. Sebab, masyarakat cukup terbebani dengan mahalnya biaya tes PCR yang menjadi syarat bepergian. Bila biayanya masih terlalu mahal, jelas akan membuat masyarakat jadi semakin sulit.

"Saya minta agar biaya tes PCR yang ada di Sleman semua bisa satu suara karena ini instruksi langsung dari presiden untuk meringankan beban masyarakat," kata Kustini, Jumat (20/8).

Kustini melihat, arahan presiden merupakan berita baik bagi masyarakat. Ia merasa, penurunan harga tes PCR Rp 450-500 ribu akan membuat masyarakat cukup senang karena harga jauh lebih murah sampai sekitar 50 persen.

"Saya kira ini berita baik agar masyarakat mendapatkan layanan yang mudah dan murah," ujar Kustini.

Kustini meminta Dinas Kesehatan Sleman proaktif melakukan pengawasan harga tes PCR di layanan-layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Jika kedapatan masih belum menurunkan tarif, mereka bisa melakukan pemanggilan.

Pemanggilan itu untuk meminta penjelasan faskes mengapa tarifnya masih tinggi. Sesuai kebijakan Kemenkes, Pemkab Sleman juga akan berusaha melakukan pengawasan dan untuk penurunan harga tes PCR dikoordinasikan dengan lab-lab dan RS-RS yang ada. Selain itu, ia berpendapat, testing Covid-19 sebenarnya tidak harus menggunakan PCR karena bisa juga menggunakan antigen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement