Rabu 25 Aug 2021 14:37 WIB

Gaji Pemikul di TPU Cikadut Telat, Satgas: Minggu Ini Cair

Gaji yang bulan kemarin sampai saat ini belum dibayar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gaji Pemikul di TPU Cikadut Telat, Satgas: Minggu Ini Cair (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gaji Pemikul di TPU Cikadut Telat, Satgas: Minggu Ini Cair (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Satuan penanganan (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung mengatakan gaji petugas pikul di tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 di Cikadut akan segera cair pada pekan ini. Sebelumnya, petugas pikul mengeluhkan gaji mereka sebesar Rp 2.6 juta yang belum diberikan.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan akan segera menyampaikan masalah gaji pemikul jenazah Covid-19 tersebut kepada dinas terkait. Termasuk kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas.

"Ini masukan informasi, nanti saya akan sampaikan ke dinas terkait," ujarnya, Rabu (25/8).

Sekretaris Satgas penanganan Covid-19, Dadang Iriana mengatakan pembayaran gaji para petugas pikul sedang dalam proses pencairan. Diharapkan pada pekan ini sudah diterima petugas.

"Sudah diproses, insyaAllah minggu ini cair," ujarnya saat dikonfirmasi.

Petugas pikul jenazah Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut Kota Bandung mengeluhkan gaji sebesar Rp 2.6 juta belum dibayarkan oleh pemerintah. Mereka sudah menanyakan hal tersebut kepada pimpinan namun belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Rekan-rekan PHL di Cikadut gaji selalu telat, yang bulan kemaren sampai saat ini belum dibayar," ujar Koordinator Petugas Pikul TPU Cikadut, Fajar saat dikonfirmasi, Rabu (25/8).

Ia menuturkan, kepala UPT Cikadut, kasubag bahkan Sekretaris Dinas Tata Ruang sudah menanyakan hal tersebut kepada Satgas Covid-19. Namun gaji untuk para PHL belum dibayarkan oleh Dinas Kebakaran.

"Kepala UPT Cikadut, kasubag bahkan pak Tajudin Sekdis Distaru pun satu minggu ke belakang sudah mendatangi Diskar tapi tetap gaji tidak diturunkan oleh Diskar,"katanya.

Fajar menambahkan pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah Kota Bandung yang sudah memberikan fasilitas tenda untuk beristirahat dan makan siang bagi PHL. Namun, fasilitas tersebut kini semakin jarang didapat PHL. 

"Pada intinya kami yang di lapangan berharap gaji kami Rp 2,6 juta tidak telat karena kami punya keluarga yg harus kami hidupi dan cukupi kebutuhannya," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement