Rabu 25 Aug 2021 19:06 WIB

Kiai dan Santri Berperan Penting Sukseskan Vaksinasi

Penyebaran Covid-19 di Jabar saat ini dalam kondisi landai.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri (tengah) bersama Bupati Indramayu Nina Agustina (kiri) dan pimpinan ponpes KH Syairoji Bilal saat mengunjungi pondok pesantren Raudlatul Mutaallimin, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021). Dalam kunjungan kerjanya Kapolda Jabar memberikan bantuan sosial untuk pesantren sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi massal untuk para santri.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri (tengah) bersama Bupati Indramayu Nina Agustina (kiri) dan pimpinan ponpes KH Syairoji Bilal saat mengunjungi pondok pesantren Raudlatul Mutaallimin, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021). Dalam kunjungan kerjanya Kapolda Jabar memberikan bantuan sosial untuk pesantren sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi massal untuk para santri.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -– Ribuan santri dan warga yang tinggal di sekitar Ponpes Tahfidzul Qur'an Darul Falah Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, mengikuti vaksinasi massal, Rabu (25/8). Mereka memiliki peran yang penting dalam mencapai keberhasilan vaksinasi Covid-19.

Hal itu disampaikan Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, saat menyaksikan vaksinasi massal di ponpes tersebut. Dia menyatakan, pondok pesantren beserta kyai dan para santrinya memiliki pengaruh yang besar terhadap masyarakat di sekitarnya.

‘’Kalau kyai dan santrinya divaksin, maka yang lainnya juga akan mengikuti. Seperti yang terlihat di sini, banyak warga yang juga ikut vaksinasi,’’ kata Dofiri.

Dofiri mengungkapkan, penyebaran Covid-19 di Jabar saat ini dalam kondisi landai. Salah satunya ditandai dengan tingkat bed occupancy rate (BOR) yang cukup rendah.

‘’Untuk itu, inilah saatnya kita memberikan serangan balik pada virus Corona melalui vaksinasi. Ini penting untuk mencapai herd imunity,’’ tegas Dofiri.

Dofiri menyatakan, selain vaksinasi, upaya lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah melalui penerapan protokol kesehatan. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan mencegah kerumunan.

Ditambah lagi, lanjut Dofiri, penerapan 3T berupa testing, tracing dan treatment. Saat ada warga yang terpapar Covid-19, maka harus seera dilacak kontak eratnya untuk dilakukan pengetesan. Jika hasilnya positif, maka penanganan harus dilakukan dengan segera agar cepat sembuh dan tidak menularkan kepada orang lain.

Dofiri mengakui, stok vaksin saat ini memang agak sedikit mengalami kekurangan. Namun, pemerintah pusat sudah menjanjikan stok vaksin akan banyak dan mencukupi jumlahnya mulai awal September mendatang.

‘’Jadi yang harus kita siapkan sekarang adalah infrastrukturnya dan vaksinatornya,’’ tutur Dofiri.

Dofiri menyebutkan, ada sekitar 37 juta warga di Jabar yang masih menjadi target vaksinasi Covid-19. Untuk mencapai herd immunity pada akhir tahun, maka setidaknya ada 400 ribu orang yang harus disuntuk setiap harinya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur'an Darul Falah, KH Syairoji Bilal, menyebutkan, jumlah santri dan warga yang divaksin hari ini mencapai 2.200 orang. Dia pun berterima kasih pada kapolda dan jajarannya yang mendukung kegiatan vaksinasi di ponpes yang dipimpinnya tersebut.

‘’Kami pun mendukung kegiatan vaksinasi di Jawa Barat,’’ tandas Syairoji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement