Kamis 26 Aug 2021 22:02 WIB

Ridwan Kamil: PPKM Turun, Masyarakat Jangan Euforia

Di Jabar tidak ada lagi kota/kabupaten zona merah dan BOR sudah di angka 22 persen

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pemberlakuan PPKM sangat berpengaruh pada ekonomi Jabar dengan ditutupnya banyak tempat usaha.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pemberlakuan PPKM sangat berpengaruh pada ekonomi Jabar dengan ditutupnya banyak tempat usaha.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan masyarakat tidak euforia atas penurunan menjadi PPKM Level 3 dan tingkat keterisian kamar rumah sakit (BOR). 

Diketahui di Jabar sudah tidak ada lagi kab/kota zona merah dan BOR sudah di angka 22 persen jauh di bawah batas aman yang ditentukan WHO di angka 60 persen. Menurut Ridwan Kamil, warga harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah. 

"BOR Jabar sekarang sudah di titik terendah yaitu 22 persen, kita juga sudah berada di level 3 PPKM, dan paling banyak daerahnya yang sudah masuk ke level 2, “ ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (26/8). 

Menurutnya, masyarakat memperkuat prokes 5M, sementara Pemprov Jawa Barat bersama pemkab/pemkot terus memperkuat 3T (tes- telusur- tindak lanjut). Ditambah upaya keras mencapai kekebalan komunal dengan vaksinasi yang ditargetkan selesai Desember 2021. 

"Selain 3T tadi kami juga terus meningkatkan jumlah vaksinasi. Dengan jumlah vaksin yang masih terbatas, kita sudah mampu melakukan penyuntikan vaksin hingga 200 ribu per hari, dan ini akan kita tingkatkan terus,” kata Emil.

Emil memastikan, relaksasi  ekonomi dan aktivitas masyarakat dilakukan bertahap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan."Yang tadinya hanya 25 persen kita tambah menjadi 50 persen misalnya, tetapi tetap prokes dan masyarakat diminta untuk menggunakan aplikasi peduli lindungi jika mengunjungi tempat perbelanjaan atau pusat keramaian" katanya.

Terkait dengan pelaksanaan sekolah tatap muka, Emil menegaskan hal itu bisa dilaksanakan dengan syarat utama para guru dan siswa sudah divaksin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement