Jumat 27 Aug 2021 15:51 WIB

Vaksinasi Pelajar di Tasikmalaya Belum Merata

Para pelajar di Kota Tasikmalaya belum seluruhnya menjalani vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Pelajar sedang mengantri untuk mengikuti vaksinasi (ilustrasi)
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Pelajar sedang mengantri untuk mengikuti vaksinasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tasikmalaya telah berjalan selama dua pekan terakhir. Kendati demikian, para pelajar di Kota Tasikmalaya belum seluruhnya menjalani vaksinasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar sudah dilakukan sejak akhir Juli 2021. Namun pelaksanaannya belum dilakukan secara menyeluruh ke setiap sekolah. Pelaksanaan vaksinasi pelajar di sekolah dilakukan tergantung dengan kesigapan sekolah masing-masing.

Baca Juga

Menurut dia, sudah ada beberapa sekolah yang memfasilitasi vaksinasi para siswanya. "Ada sekolah yang bekerja sama dengan instansi lain, seperti Kodim dan BIN, juga dikoordinasikan dengan puskesmas setempat, untuk vaksinasi pelajar," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (27/8).

Meski begitu, vaksinasi kepada pelajar tak menjadi syarat utama pelaksanaan PTM di sekolah. Budiaman menyebutkan, PTM tetap dapat berjalan meski para pelajar belum menjalani vaksinasi. Pasalnya, ketersediaan vaksin saat ini juga masih terbatas. Alhasil, pelaksanaannya belum merata ke seluruh sekolah. 

Saat ini, pelaksanaan vaksinasi hanya merupakan program pendukung pelaksanaan PTM. Diharapkan, dengan pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar, penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dapat dihindari. 

"Kalau sekarang masih pendukung saja. Sambil siswa tatap muka, sambil mereka vaksinasi. Namun, kalau vaksin ini sudah harus dan sekolah ada yang menolak, bisa saja sekolah itu tidak boleh tatap muka," kata dia.

Kendati demikian, Budiaman menilai, para pelajar cukup antusias untuk menjalani vaksinasi. Berdasarkan pantauannya di beberapa sekolah memfasilitasi untuk vaksinasi, para siswa semangat menjalaninya.

"Memang ada sebagian yang belum bisa divaksin karena sakit atau dia penyintas Covid-19. Namun secara keseluruhan itu tinggi antusiasnya," kata dia.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada pelajar juga dilakukan di SMPN 8 Kota Tasikmalaya pada Jumat (27/8). Kepala SMPN 8 Kota Tasikmalaya, Ai Juhaeroh mengatakan, antusias siswa untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi di sekolahnya itu telah direncanakan sejak pemerintah mengeluarkan izin pemberian vaksin kepada anak berusia 12 tahun ke atas. Ketika itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Cihideung untuk melaksanakan vaksinasi di sekolah. "Kepala puskesmas awalnya menyarankan untuk melakukan vaksinasi di puskesmas. Namun kami merasa keberatan karena kalau ke puskemas akan sulit dikontrol anaknya. Alhamdulillah disetujui untuk vaksinasi di sekolah," kata dia.

Menurut Ai, pihak sekolah kemudian mendata siswa yang siap menjalani vaksinasi, dengan juga meminta persetujuan orang tua. Ia mengatakan, tak ada unsur paksaan dalam pelaksanaan vaksinasi kepada siswanya itu. Setelah didata, terdapat sekitar 600 siswa yang siap untuk vaksinasi. "Namun untuk gelombang pertama ini, hanya 300 dulu," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar dilakukan sesuai kebijakan puskesmas masing-masing. Artinya, vaksinator dari puskesmas dapat mendatangi sekolah untuk melakukan vaksinasi atau melakukannya di puskesmas. "Jadi disesuaikan dengan kemampuan puskesmas dan stok vaksin yang ada," kata dia.

Ia menyebutkan, sementara ini vaksinasi kepada remaja hanya menggunakan vaksin Sinovac. Sebab, baru vaksin Sinovac yang direkomendasikan untuk remaja.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Jumat (27/8) sudah 13,47 persen atau 9.913 orang remaja dari total sasaran 73.849 orang remaja menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk remaja yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua berjumlah 3.197 orang atau 4,33 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement