Kamis 02 Sep 2021 18:44 WIB

467 Personel Disiagakan untuk Ganjil Genap di Bandung

Pelaksanaan ganjil genap hanya dilakukan pada akhir pekan.

Personel gabungan terdiri dari petugas polisi, anggota TNI, petugas Dishub Kota Bandung sedang melakukan apel gelar pasukan di Mapolrestabes Bandung, Kamis (2/9). Penerapan ganjil genap kendaraan di lima gerbang tol di Kota Bandung akan dimulai sejak Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Personel gabungan terdiri dari petugas polisi, anggota TNI, petugas Dishub Kota Bandung sedang melakukan apel gelar pasukan di Mapolrestabes Bandung, Kamis (2/9). Penerapan ganjil genap kendaraan di lima gerbang tol di Kota Bandung akan dimulai sejak Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sebanyak 467 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan Dinas Perhubungan disiagakan untuk pelaksanaan penyekatan ganjil genap di sejumlah gerbang tol akses ke Kota Bandung.

"Kita siapkan personel gabungan baik dari Polri, TNI dan Dishub, sebanyak 467 personel, dalam pelaksanaan ganjil-genap, untuk kendaraan yang masuk ke Kota Bandung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/9).

Menurut Aswin, pemberlakuan penyekatan ganjil genap itu dilakukan guna menekan angka kasus COVID-19 di Kota Bandung yang kini sudah semakin menurun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Adapun menurutnya pemberlakuan ganjil genap itu dilakukan di lima titik keluar gerbang tol yang merupakan akses masuk menuju ke Kota Bandung.

Lima gerbang tol itu yakni Gerbang Tol Pasteur, Pasir Koja, Kopo, Muhamad Toha, dan Buahbatu. Pelaksanaannya, kata dia, dilakukan pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB hanya pada akhir pekan yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan lima gerbang tol tersebut merupakan akses favorit bagi masyarakat luar kota untuk masuk ke Ibu Kota Jawa Barat tersebut.

Selain itu, menurutnya pelaksanaan ganjil genap hanya dilakukan pada akhir pekan karena angka volume kendaraan yang masuk berpotensi meningkat pada hari-hari tersebut. "Pada saat 'weekend' kemungkinan lonjakan mobilitas itu cukup tinggi sehingga kita bisa mengantisipasi dengan ganjil genap," kata Rano.

Pemberlakuan ganjil-genap itu, kata dia, dilihat berdasarkan angka terakhir pada plat nomor kendaraan. Lalu penerapan ganjil atau genap, menurutnya menyesuaikan dengan tanggal pada hari tersebut. "Misalnya besok ganjil, jadi hanya yang angkanya ganjil saja yang boleh masuk, misalnya angka ujungnya 1237, itu boleh," kata Rano.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement