REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Untuk memeliharan keindahan kota, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggunakan alat high pressure jet untuk membersihkan dinding-dinding kota dari coretan vandalisme. Alat yang dapat merontokkan cat di dinding ini, merupakan bantuan dari CSR.
Alat itu kemudian diujicoba oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di kawasan Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (3/9). Meskipun jalan ini merupakan jalan nasional, namun Pemkot Bogor tetap berupaya untuk memelihara keindahannya.
Dedie mengatakan, selama ini tak sedikit dari kelompok maupun individu yang memiliki bakat seni, namun tak memiliki medianya. Sehingga, tidak jarang mereka merusak keindahan dari fasilitas publik.
“Medianya itu ternyata di fasilitas publik yang kemudian merusak keindahan. Ya mudah-mudahan nanti ke depan kita mulai menata ulang dan menjaga untuk membersihkan grafiti-grafiti yang sekarang banyak sekali di sekitaran Jalan Sholeh Iskandar,” kata Dedie di lokasi.
Dia mengatakan, pembersihan terhadap dinding-dinding kota dan fasilitas publik akan terus dilakukan secara bertahap, hingga akhir tahun. Sehingga, diharapkan ke depannya masyarakat yang memiliki bakat membuat grafiti tidak lagi mencorat-coret di sembarang tempat.
Apalagi, kata dia, Kota Bogor memiliki Taman Corat Coret di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Di taman tersebut, terdapat deretan dinding yang bisa digunakan untuk membuat grafiti, mural, dan coretan lainnya.
“Kota Bogor juga punya yang namanya Taman Corat Coret, nah itu yang sebetulnya boleh kita pakai untuk melampiaskan atau menumpahkan ide-ide atau kreatifitas disitu,” ujar Dedie.
Dalam waktu dekat pun, sambung dia, dinas terkait bisa juga membuat suatu kegiatan khusus yang mengakomodasi bakat-bakat seni dari para seniman grafiti, dengan dibuat tema-tema tertentu. Sehingga ide-ide tersebut menjadi lebih resmi.
“Nanti kalau sudah bersih kita coba cari alternatif diajak mereka yang punya hobi atau bakat grafiti untuk secara resmi ikut memberikan pesan-pesan moral kepada masyarakat. Bisa tema Covid, tema pendidikan, tema tentang seni budaya, atau olahraga juga bisa,” jujarnya.