REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi membubarkan aksi unjuk rasa mendukung interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di depan DPRD DKI Jakarta. Demonstrasi yang diikuti belasan orang dan mengatasnamakan Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) dan Formula itu sempat ricuh dengan aparat keamanan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, mereka yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) dan Formula menggelar aksi mulai pukul 13.00 WIB. Dalam aksinya, mereka menuntut Anies untuk mendengarkan hak interpelasi dari fraksi PDIP dan PSI.
Dalam aksi yang digelar singkat tersebut, saling dorong karena massa menolak diusir petugas sempat terjadi. Bahkan, beberapa lainnya memaksa ikut masuk mobil tahanan, saat satu orang yang diduga pihak polisi sebagai dalang sempat diamankan. Walaupun, mereka akhirnya tidak dibawa pihak kepolisian.
"Sangat disayangkan, hak suara (interpelasi) tidak didengarkan," kata salah satu koordinator demo, Lety Manurung, di lokasi, Senin (6/9).
Lety juga menyayangkan, aksi yang telah digelarnya secara berulang kali ini tidak didengar sekalipun oleh Pemerintah Provinsi DKI. Padahal, pihaknya mengaku tidak dibayar sama sekali untuk melakukan demonstrasi tersebut.
"Kita tidak pertama kali bicarakan Formula E. Kita bicarakan ke KPK (soal Formula E) juga, tapi katanya tidak ada laporan," jelasnya.
Oleh sebab itu, dirinya juga menduga jika KPK sengaja tutup mata dan telinga menyoal kerjasama Anies bersama tujuh fraksi lainnya menyoal ajang Formula E. Dalam aksi kali ini, Lety dan pihaknya meminta agar Anies bisa menghentikan ajang Formula E.
"Menghabiskan uang rakyat," ucapnya.