Senin 06 Sep 2021 17:02 WIB

65,7 Persen Sekolah di Cirebon Gelar Hari Pertama PTM

Jumlah total SD di Kota Cirebon sebanyak 136 sekolah.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
65,7 Persen Sekolah di Cirebon Gelar Hari Pertama PTM (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FAUZAN
65,7 Persen Sekolah di Cirebon Gelar Hari Pertama PTM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON –- Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai di Kota Cirebon, Senin (6/9). Protokol  kesehatan (prokes) pun dilaksanakan ketat agar PTM tidak menyebabkan meningkatnya kasus baru Covid-19.

Kepala Seksi Peserta Didik Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade, menjelaskan, jumlah total SMP, baik SMP negeri maupun SMP swasta di Kota Cirebon mencapai 48 sekolah. Dari jumlah itu, SMP yang melaksanakan PTM terbatas pada hari ini sebanyak 33 sekolah. Yakni, terdiri dari 17 SMP swasta dan 16 SMP Negeri.

Sedangkan jumlah total SD di Kota Cirebon sebanyak 136 sekolah. Dari jumlah itu, SD yang melaksanakan PTM sebanyak 103 sekolah, terdiri dari 18 SD swasta dan 85 SD Negeri.

‘’Kalau dipresentasikan ada sekitar 65,70 persen sekolah yang mulai PTM hari ini. Sedangkan sisanya melakukan PTM mulai 7 September 2021,’’ kata Ade, Senin (6/9).

Meski demikian, lanjut Ade, pelaksanaan PTM terbatas saat ini masih dikombinasikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

‘’Istilahnya blended learning,’’ terang Ade.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, meninjau pelaksanaan PTM hari pertama di sejumlah sekolah. Yakni, SD Negeri Kramat, SD Negeri Kebon Melati dan SD Negeri Kesenden.

‘’Saya lihat tadi semua berjalan lancar,’’ ujar Eti.

Eti mengaku senang karena pelaksanaan prokes di setiap sekolah yang dikunjungi dilakukan dengan ketat. Dia meminta agar kepatuhan terhadap prokes terus dilakukan sehingga PTM bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi tempat baru penyebaran Covid-19.

‘’(Prokes ketat) jangan hanya saat hari pertama saja,’’ tukas Eti.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, meninjau pelaksanaan PTM di SD Negeri Kartini, SMPN Negeri 1 Kota Cirebon, SMP Negeri 2 Kota Cirebon, Madrasah Tsanawiyah (MTS) 1 Kota Cirebon dan SMA Negeri 1 Kota Cirebon.

‘’Alhamdulillah, ini hari pertama PTM di Kota Cirebon,’’ terang Agus.

Agus mengungkapkan, untuk teknis pengaturan pembelajaran di masa PPKM level 3 ini, pihaknya menyerahkannya ke sekolah masing-masing. Pelaksanaannya disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan mereka.

Agus berharap, dengan dibukanya kembali PTM kualitas belajar akan lebih bagus lagi. Meski demikian, semua pihak harus menjaga agar penyebaran Covid-19 tetap melandai.

Agus mengakui, dampak dari dibukanya PTM cukup banyak. Mulai dari pergerakan lalu lintas yang tinggi, pergerakan manusia yang semakin intens maupun pergerakan ekonomi yang mulai naik.

Agus menyebutkan, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan di hari pertama PTM ini. Di antaranya, di SMP Negeri 1 Kota Cirebon yang telah menerapkan 50 persen di satu kelas, namun masih terlihat penuh dalam kelas tersebut. Karenanya, diperlukan lagi pengaturan pembelajaran saat tatap muka.

Selain itu, letak SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kota Cirebon yang saling berhadapan juga membutuhkan pengaturan lebih lanjut. Dengan demikian, saat siswa datang maupun pulang tidak terlihat berkerumun.

‘’Kita akan terus menjaga agar pembukaan sektor pendidikan tidak diikuti dengan penambahan kasus,’’ tutur Agus.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Nendi, mengapresiasi gugus tugas Covid-19 Pemda Kota Cirebon yang telah mengizinkan dilaksanakannya PTM.  Dia menyatakan, para anak didiknya antusias mengikuti PTM.

‘’SMA Negeri 1 hari ini mulai menerapkan PTM dengan kapasitas setiap kelas 50 persen,’’ kata Nendi.

Sebelum masuk kelas, setiap siswa harus melewati screening suhu. Jika suhu tubuh di atas 37, maka diarahkan ke gazebo dan tidak diizinkan masuk ke kelas.

‘’Tapi hari ini tidak ada yang suhunya di atas 37,’’ cetus Nendi.

Selain itu, siswa juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang telah disiapkan sebelum masuk ke kelas masing-masing. Ruangan yang berpendingin udara , kacanya juga dibuka lebar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement