REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogorakan segera menggelar pertemuan dengan perwakilan masyarakat di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Pertemuan itu dilaksanakan untuk mendengarkan masukan dari masyarakat, terkait uji coba ganjil-genap kendaraan bermotor.
Hal itu dikatakan Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin usai mengikuti rapat dengan Kementerian Perhubungan RI, dalam rangka sosialisasi kebijakan dan pengaturan lalu lintas ruas jalan nasional Ciawi-Puncak secara virtual.
Dalam rapat tersebut, Pemkab Bogor juga mendapat masukan dari perwakilan pemerintah daerah, juga dari kepolisian. “Dan ini kita masih melakukan uji coba minggu ini ya Jumat, Sabtu, Ahad. Nanti juga Rabu pagi jam 09.00 WIB, kita juga menerima perwakilan masyarakat Cisarua, Megamendung, dan Ciawi untuk berkonsultasi dengan kami tentang ganjil genap,” kata Ade Yasin.
Sejauh ini, kata dia, Pemkab Bogor menerima adanya penolakan terkait ganjil-genap oleh beberapa kelompok masyarakat Puncak. Karena itu, pihaknya segera mengundang mereka untuk memberikan penjelasan, juga mendengarkan masukan yang akan disampaikan ke Kementerian. Apalagi, Jalan Raya Puncak merupakan jalan nasional.
“Di sana kan ada pelaku ekonomi, wisata dan tentunya menyangkut produk perekonomian di wilayah Puncak. Jangan sampai ketika banyak kebijakan akhirnya mematikan usaha mereka. Jadi kita harus dikaji betul-betul, tadi saya minta dikaji komprehensif jangan terburu-buru melakukan penerapan kebijakan,” jelasnya.
Ade Yasin menambahkan, hasil evaluasi tiga hari uji coba ganjil-genap pada Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), belum ada penurunan volume kendaraan yang signifikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih terjadi kepadatan di salah satunya banyak jalan alternatif.
“Ya sebetulnya ganjil-genap ini tidak langsung menurunkan volume kendaraan, karena kalau kita lihat masih macet ya karena Puncak itu banyak jalan jalan tikus. Saya kira belum terlalu signifikan penurunannya, makanya ini harus dikaji bagaimana penanganan Puncak ini supaya bisa lancar jalannya tapi masyarakat tidak dirugikan,” ucapnya.
Terkait kelanjutan uji coba ganjil-genap yang rencananya dilakukan selama dua pekan, Ade Yasin mengaku hal itu belum bisa diputuskan. “Kita lihat situasi ya, uji coba dua pekan. Nanti keputusannya kan ada di Kementerian,” pungkasnya.